Kamis 05 Jan 2012 14:14 WIB

Dari 127 Gunung Api di Indonesia, Tujuh Masih Berstatus Siaga

Rep: Indah Wulandari/ Red: Siwi Tri Puji B
Gunung Anak krakatau
Gunung Anak krakatau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Saat ini dari 127 gunungapi di Indonesia, tujuh gunung dinyatakan status Siaga (level III) oleh PVMBG, Badan Geologi. "Terkait dengan hal itu BNPB dan BPBD terus meningkatkan kesiapan dan perencanaan untuk antisipasi dampak dari aktivitas gunungapi tersebut," kata Dr Sutopo Purwo Nugroho, kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.

Ketujuh gunung api itu adalah:

1. G  Papandayan (Jabar). Tipe letusan eksplosif, magmatik. Bahaya primer adalah awan panas, aliran lava, hujan abu. Sekunder adalah lahar dingin. KRB III radius 5 km. Luas daerah bahaya 92,9 km2. Saat ini tidak ada pengungsi.

2. G Lokon (Sulut). Tipe letusan eflata (bom dan lava). Bahaya primer: aliran lava dan awan panas. Sekunder: lahar dingin. KRB III = 3,5 km dengan penduduk 12 ribu. Belum ada pengungsi.

3. G Ijen (Jatim). Tipe letusan freatik. Bahaya primer: air asam pH<1 dan gas beracun dari danau kawah yang mengalir ke Kali Banyupahit hingga muara), lahar letusan, abu vulkanik, awan panas. Bahaya sekunder perluasan awan panas dan lahar hujan. KRB III = 1,5 km. Penduduk terancam 9000 orang. Belum ada pengungsi.

4. G Anak Krakatau (Banten, Lampung). Tipe letusan magmatik dengan lava basaltik dengan SiO2 rendah. Bahaya primer: aliran lava, eflata, hujan abu. Daerah yang terkena hanya sekitar pulaunya. Masih dalam fasa membangun sehingga sering meletus tetapi tidak dahsyat. Letusan dahsyat akan terjadi sesudah 3-16 abad setelah letusan 1883. KRB radius 3 km yang tidak ada penduduk.

5. G  Gamalama (Malut). Tipe letusan eksplosif. Bahaya primer: aliran lava, awan panas, lontaran batu pijar hujan abu. Sekunder: lahar dingin. KRB III = 2,5 km. Pengungsi saat ini akibat lahar dingin 3.638 jiwa (896 KK).

6. G Lewotolo (NTT). Tipe letusan: eksplosif. Bahaya primer: bom gunungapi, awan panas dan eflata. Bahaya sekunder: lahar dingin. Daerah bahaya berbentuk lingkaran dengan jari-jari 5 km. Penduduk terancam 16.000 jiwa. Saat ini 500 jiwa mengungsi. Sejak tahun 1660 hingga sekarang belum pernah terjadi letusan hebat yang menyebabkan jatuh korban manusia.

7. G Karangetang (Sulut). Tipe letusan eksplosif. Bahaya primer: aliran lava, awan panas, semburan bom pijar. Bahaya sekunder: lahar dingin. Daerah bahaya radius 5 km. Saat ini tidak ada pengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement