REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Terdakwa Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pembangunan Wisma Atlet SEA Games Palembang, M Nazarudin, diminta untuk menyebutkan siapa identitas ketua besar. Hal ini diperlukan agar tidak ada fitnah di tubuh Badan Anggaran (Banggar) DPR.

Ketua Banggar dari Partai Golkar, Melchias Marcus Mekeng Bapa, meminta Nazar menyebutkan secara jelas nama-nama para oknum yang terlibat, termasuk siapa Ketua Banggar yang dimaksud. “Ini penting agar tidak menimbulkan fitnah bagi pihak lain,” katanya, dalam surat elektronik kepada Republika, Kamis (5/1).

Pihaknya yakin bahwa aliran dana yang diduga dikorupsi mantan Bendahara Umum Partai Demokrat ini tidak mengalir ke dirinya. Sebabnya, Mekeng mengaku ditugaskan dan dilantik sebagai Ketua Badan Anggaran DPR-RI sejak tanggal 19 juli 2010.

Sehingga dalam kasus ini pihaknya secara pribadi tidak terlibat karena anggaran untuk pembangunan Wisma Atlet dibahas pada APBN Perubahan Tahun Anggaran 2010. Saat itu dirinya belum menjadi ketua atau anggota Banggar.

Sesuai siklus pembahasan APBN, pihaknya mulai bertugas sebagai Ketua Badan Anggaran DPR-RI sejak Juli 2010 dengan memulai Agenda Pembahasan APBN Tahun Anggaran 2011 dan seterusnya hingga saat ini. “Jadi, tidak benar bila saya dilibatkan dalam perkara Tipikor,” paparnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika