REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta mengatakan, partainya telah mulai melakukan pembahasan mengenai calon presiden di tingkat internal. Termasuk kajian dan panitianya.
"Prosedur formalnya ada. Tapi kita belum mendeklarasikan apa pun karena masih berjalan. Tapi kita perlu mengapresiasi partai-partai yang sudah duluan. Menurut saya makin banyak calon presiden makin bagus," ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (4/1).
Untuk tim, lanjutnya, terdiri dari sekitar 20 orang pimpinan partai. Saat ini, tim tersebut dikatakan baru bekerja sebatas membuat kajian. Karenanya, belum ada nama yang akan diusung dari partai dakwah tersebut. "Masih jauh. Prosedur kita berbeda dengan partai-partai lain," tambah dia.
Menurut Anis, PKS memang tidak menutup diri untuk mengusung calon presiden dari luar partai. Prinsipnya, kata dia, partai akan mendorong semua yang merasa memiliki kemampuan untuk menjadi presiden. Karenanya, persyaratan untuk maju akan dimudahkan.
PKS, ucap Anis, akan mendorong usulan agar partai yang sudah lolos parliamentary threshold (PT) dengan sendirirnya punya calon presiden. Seleksi PT dianggap sudah sebagai seleksi yang ketat bagi partai.
"Syarat sekarang 20 persen untuk daftar. Lebih bagus kita turunkan syaratnya, misalnya sebatas PT. Jadi partai yang sudah lolos PT dengan sendirirnya punya calon presiden. Kalau calon lebih banyak, masyarakat juga punya pilihan lebih banyak," ujar Wakil Ketua DPR RI tersebut.