Selasa 03 Jan 2012 21:04 WIB

DPR Desak Polisi Segera Ungkap Motif Penembakan di Aceh

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Wakil Ketua Komisi III DPR RI Muhammad Nasir Djamil meminta pihak kepolisian segera mengungkap kasus-kasus penembakan yang telah mengakibatkan korban jiwa di Provinsi Aceh.

"Saya berharap polisi bisa segera mengungkap motif dan menangkap pelaku dari serangkaian aksi bersenjata api yang telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa di Aceh," kata anggota DPR RI asal daerah pemilihan (dapil) Aceh itu di Banda Aceh, Selasa.

Hal tersebut disampaikan anggota fraksi PKS itu setelah menjadi pemateri pada sosialisasi "empat pilar kebangsaan" yang diikuti puluhan mahasiswa dan guru di daerah tersebut.

Menjelang akhir tahun 2011 dan awal 2012, terjadi tiga kasus penembakan yang menyebabkan lima orang tewas di Kota Banda Aceh, Bireuen, dan Aceh Utara, selain mencederai delapan warga lainnya.

Sejak awal, kata Nasir Djamil, pihaknya telah menyampaikan kalau polisi belum bisa menemukan pelaku dan mengungkap motif sejumlah kejahatan, termasuk penggranatan di Aceh akhir-akhir ini dikhawatirkan dapat merembes ke daerah-daerah lain di provinsi itu.

"Misalnya, kalau polisi dapat mengungkap kasus penembakan terhadap Saiful alias Cage di Bireuen beberapa waktu lalu. Tentunya tidak terjadi lagi saat ini karena jaringannya sudah terdeteksi," kata dia

Akan tetapi, kata dia menambahkan bahwa yang bisa dilakukan polisi selama ini yakni mengidentifikasi sehingga kejahatan bersenjata di Aceh merembes sampai dengan kasus baru yaitu penembakan terhadap pekerja penggali kabel telekom dan beberapa lainnya.

"Artinya, kasus-kasus penembakan selama ini di wilayah pesisir utara, dan tidak menutup kemungkinan juga terjadi di pantai barat dan selatan serta wilayah tengah Aceh jika tidak segera diantisipasi," katanya.

Belum terungkapnya kasus-kasus bersenjata api itu kini telah berimplikasi terhadap situasi keamanan di Aceh.

"Dengan adanya kejadian beruntun itu maka saat ini banyak masyarakat yang mulai was-was, terutama warga luar Aceh yang bekerja di daerah ini. Tugas polisi mengawasi dan menjaga agar keamanan bisa terkendali," katanya menjelaskan.

Aceh, katanya, merupakan wilayah yang pernah didera konflik bersenjata dan jika penembakan atau pembunuhan itu terjadi di luar daerah ini bisa langsung dikatakan kriminal.

"Jadi orang bisa saja berpikir aksi bersenjata itu bukan kriminal karena Aceh bekas daerah konflik, apalagi mau dekat dengan pemilihan kepala daerah (pilkada). Sehingga orang berpikir, jangan-jangan kasus itu ada kaitannya dengan pilkada," kata dia.

Nasir juga mengingatkan Kapolda Aceh agar lebih serius dalam menghadapi dan mengungkap kasus-kasus bersenjata api di Aceh. Jangan sembunyikan informasi motif di balik itu, kata Nasir Djamil.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement