Sabtu 24 Dec 2011 16:09 WIB

Dua Pengunjuk Rasa di Pelabuhan Sape Tewas dengan Luka Tembak

Rep: fernan rahadi/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA  --  Bentrokan antara aparat keamanan dengan warga kembali terjadi di Indonesia. Setelah kasus Mesuji, hal yang serupa kembali terjadi Sabtu (24/12) pagi di Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Sebanyak dua orang yang diduga kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dilaporkan tewas akibat insiden tersebut. Keduanya tewas setelah terkena tembakan para petugas keamanan yang berusaha menghalau unjuk rasa di Pelabuhan Sape, Lambu.

Kedua korban tewas itu dilaporkan bernama Arif Rahman (18 tahun) dan Syaiful (17 tahun) Keduanya warga Desa Suni, Lambu. "Saat ini kedua jenazah telah berada di rumah sakit," ujar Ketua Bidang Kader IMM Cabang Bima, Irmansyah, yang dihubungi Republika Sabtu siang. Sedangkan delapan orang lainnya saat ini tengah dirawat di rumah sakit akibat luka terkena tembakan.

Irman menuturkan, insiden berdarah tersebut mencuat saat aparat Polres Bima yang didukung Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda NTB, membubarkan paksa aksi unjuk rasa ribuan warga disertai blokade ruas jalan menuju Pelabuhan Sape. Pemblokiran tersebut telah berlangsung sepekan terakhir ini.

Warga, kata Irman, menolak rencana pertambangan yang hendak dilakukan dua pengusaha tambang atas dorongan dari Bupati Bima, Ferry Zulkarnaen. Saat ini puluhan mahasiswa menggelar unjuk rasa menuntut pertanggungjawaban Kapolda Nusa Tenggara Barat atas terjadinya insiden tersebut.

Sejauh ini, Kepala Bidang Humas Polda NTB, AKBP Sukarman Husein, belum bisa dihubungi untuk dimintai tanggapan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement