REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Tim SAR gabungan di Bali hingga saat ini terus melakukan pencarian korban tenggelam kapal kayu di Perairan Trenggalek, Jawa Timur, yang merupakan imigran gelap.
Kepala SAR Denpasar Ketut Parwa, Jumat (23/12), mengatakan, pihaknya bersama dengan tim gabungan lainnya terus melakukana pencarian korban di sekitar perairan Bali. "Operasi untuk pencarian korban masih terus berlangsung hinga hari ke tujuh setelah kejadian," katanya.
Hingga Jumat (23/12), total korban tenggelam yang ditemukan di sekitar Perairan Balisebanyak 16 jenazah. Beberapa di antaranya sudah dievakuasi ke RSUP Sanglah Denpasar.
Sementara jenazah lainnya, masih berada di rumah sakit setempat dan terdekat dengan lokasi penemuan jenazah. Diperkirakan, ratusan korban yang tenggelam tersebut akan terbawa arus hingga ke arah timur Bali, yakni Lombok dan sekitarnya.
Sejak Kamis (22/12), Tim SAR gabungan telah menemukan 12 jenazah imigran gelap tersebut di beberapa lokasi seperti di pantai Bali Cliff Jimbaran, Batu Bolong, Serangan, pantai Canggu dan Ketewel.
Sedangkan di kawasan Bali Timur, tim SAR gabungan juga menemukan beberapa jenazah imigran itu di Nusa Lembongan, Padang Bai, pantai Candidasa, dan Karangasem.
Sebelumnya, sebuah kapal kayu yang diperkirakan bermuatan ratusan imigran gelap asal negeri Timur Tengah itu tenggelam di perairan Trenggalek, Jawa Timur. Ratusan imigran tersebut berencana untuk mengubah nasib di negeri kanguru.
Pencarian di perairan Bali juga dilakukan oleh TNI AL dengan mengerahkan KRI dan kapal patroli milik Lanal Denpasar yang berisi 10 personel.
Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Kolonel (p) I Wayan Suarjaya sebelumnya mengatakan, pihaknya melakukan pencarian di kawasan pantai Pecatu dan Pengambengan, karena diperkirakan jenazah dapat terbawa arus ke arah timur dan selatan.