REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui kerumitan birokrasi dan korupsi masih menjadi masalah yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam pengantar sebelum memimpin rapat kerja pemerintah yang dihadiri Wakil Presiden Boediono, seluruh menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Bersatu II serta Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution di Istana Bogor, Jumat, Presiden Yudhoyono menyebutkan salah satu masalah lain yang masih menghambat perkembangan ekonomi di Indonesia adalah persoalan infrastruktur.
"Kalau dulu yang menjadi hambatan adalah situasi keamanan, terutama awal krisis dulu atau pun tahun-tahun setelah krisis. Tetapi sekarang ternyata birokrasi yang dianggap menjadi penghalang, kedua infrastruktur, dan ketiga korupsi," tuturnya.
Menurut Kepala Negara, birokrasi yang masih menghambat tidak hanya di pusat tetapi juga menyebar di banyak daerah. "Birokrasi ini kompleks tetapi tidak ada alasan apa pun untuk kita tidak sungguh-sungguh melakukan perubahan-perubahan yang fundamental," ujarnya.
Birokrasi, lanjut dia, tidak hanya bisa diperbaiki dengan rencana aksi dan sebenarnya tidak identik dengan remunerasi yang telah dilakukan oleh pemerintah di beberapa kementerian dan instansi negara. "Yang kita lihat outputnya, berubah atau tidak," ujarnya.