REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tim dokter Rumah Sakit (RS) Polri yang memeriksa Nunun Nurbaeti segera menyerahkan tersangka kasus dugaan suap itu kepada tim dokter dan penyidik KPK. Menanggapi keputusan tim dokter RS Polri tersebut, KPK pun memutuskan untuk menghentikan pembantaran Nunun di rumah sakit.
"Ya jadi setelah kita terima informasi itu, kita memutuskan mulai hari ini menghentikan pembantaran atas tersangka Ibu NN," kata Juru Bicara KPK Johan Budi saat dihubungi Republika, Senin (19/12).
Johan mengatakan, selain menghentikan pembantaran Nunun, KPK pun memutuskan untuk mengembalikan Nunun ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Pondok Bambu Jakarta. Di sana, Nunun akan menjalani kehidupannya sebagaimana tahanan lainnya. Namun, mengenai kesehatan Nunun, KPK tetap terus mengawasinya.
Ditanya apakah KPK juga akan memulai kembali memeriksa Nunun, Johan mengatakan mengenai hal tersebut belum ada konfirmasi dari penyidik. Pihaknya masih menunggu keputusan penyidik kapan memanggil Nunun untuk kembali diperiksa.
Tim dokter Rumah Sakit Polri yang memeriksa Nunun Nurbaeti segera menyerahkan tersangka kasus dugaan suap itu kepada tim dokter dan penyidik KPK. Nunun dinyatakan sudah dapat meninggalkan Rumah Sakit Polri dan boleh dirawat jalan.
"Nyonya NN sudah bisa rawat jalan," kata Kepala RS Polri Brigadir Jenderal (Pol) Budi Siswanto, Senin (19/12), di Jakarta.
Budi mengatakan, pihaknya telah membuat laporan kepada KPK. Namun, ia belum dapat memastikan kapan Nunun bisa keluar dari rumah sakit. "Tergantung KPK," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan selama ini, kata Budi, Nunun antara lain mengalami tekanan darah yang tinggi dan depresi. Namun, secara umum, kondisi Nunun sudah lebih baik dibandingkan waktu masuk ke RS Polri, Senin (12/12).