Jumat 16 Dec 2011 18:53 WIB

Istana Bilang Pujian Condoleeza ke SBY Objektif

Rep: Teguh thr/ Red: Djibril Muhammad
Menlu AS Condoleezza Rice bertemu Presiden SBY, Maret 2006
Foto: Presiden RI
Menlu AS Condoleezza Rice bertemu Presiden SBY, Maret 2006

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan Menteri Luar Negeri AS Condoleeza Rice memberikan banyak pujian kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pujian itu dituangkan dalam buku biografi terbarunya yang berjudul 'No Higher Honor: A Memoir of My Years in Washington.'

Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah menilai jika orang memberikan penilaian tidak harus mempunyai hubungan pertemanan khusus. Tetapi bisa dilihat dari track record Presiden yang telah dilakukan.

Menurut Faiza pujian itu lebih mengarah kepada unsur objektifitas dari seorang pengamat strategi dan politik. "Objektifitas  Indonesia berhasil dari pengamat asing. Seperti halnya lembaga pemeringkat utang Fitch menaikan peringkat utang kita," ujarnya, kepada Republika di Kantor Presiden, Jumat (16/12)

Kalaupun ada interaksi di antara keduanya itu memang memungkinkan. Karena secara posisi maupun jabatan menuntun kemungkinan untuk itu. Dijelaskan Faiza, ketika SBY menjadi Menko Polhukam, Condoleeza bekerja di National Security Council AS. Lembaga itu memiliki hubungan dengan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan.

Kemudian ketika Condoleeza menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, SBY menduduki posisi Presiden. "Tapi kalau sejauh mana interaksi itu, ya Presiden yang tahu," ucap Faiza.  

Dalam bukunya, Rice mengatakan Pilpres 2004 yang dimenangkan Susilo Bambang Yudhoyono (Rice tak satu katapun menyebut mantan wapres Jusuf Kalla), membawa era baru bagi Indonesia. "Terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden Indonesia membawa era baru stabilitas demokrasi di negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia itu," kata Rice dalam bukunya.

Kedua, Rice memuji wawasan SBY. Menurut dia SBY adalah tokoh yang irit bicara namun dapat membawa sabilitas dan kompetensi ke lembaga presiden Indonesia. "SBY adalah tokoh yang tangguh. Kebijakannya pada antiterorisme sangat baik. Dia adalah mitra yang sangat baik dalam program kontraterorisme," kata Rice.

Ketiga, Rice menilai SBY mampu membawa Indonesia pulih dari jurang kehancuran pascakrisis ekonomi dan krisis politik. Rice lantas mencermati karier militer SBY yang memang pernah disekolahkan ke Amerika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement