Ahad 11 Dec 2011 00:31 WIB

Syafii Maarif : Pendidikan di Indonesia Tak Jelas Arahnya

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Agung Vazza
Syafii Maarif
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Syafii Maarif

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Ahmad Syafi'i Maarif mengusulkan perguruan tinggi seharusnya menjadi pusat moral. 

"Jadi di perguruan tinggi itu tidak hanya tridharma perguruan tinggi, melainkan empat dharma perguruan tinggi yang terdiri dari : pendidikan, penelitian, pengabdian dan moral," katanya di sela pelucuran buku ulama dan tokoh Muhammadiyah Asjmuni Abdurrachman, Sabtu (10/12). 

Menurut Syafi'i dulu memang tidak ada masalah moral yang dinyatakan secara eksplisit dalam pendidikan. "Sehingga sekarang kita merasakan akibatnya, seperti halnya korupsi terjadi dengan mudahnya, penyalagunaan kekuasaan begitu rupa, narkoba sampai ke desa-desa, tawuran tidak hanya di kampung, melainkan di dalam perguruan tinggi itu sendiri. Bagaimana bisa terjadi semacam ini? Mahasiswa yang diharapkan jadi pemimpin yang akan datang jadi sulit sekali," tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan strategi pendidikan di Indonesia jauh dari harapan, tidak jelas mana arahnya. "Sekarang terasa sekali anak-anak didik etikanya sudah kurang," ungkap Syafii. Ditambahkannya, Muhammadiyah  belum mampu menawarkan sistem alternatif pendidikan, dan banyak mengacu pada pemerintah saja. Muhammadiyah lebih banyak membantu pemerintah. 

Dia menyarankan, Muhammadiyah seharusnya merumuskan manusia yang akan dicetak Muhammadiyah seperti apa? "Sekarang di Muhammadiyah sudah ada rumusannya tetapi belum tajam, misalnya sebagai warga negara bagaimana, sebagai warga dunia bagaimana, sebagai warga masyarakat bagaimana. Itu kan belum jelas," kata Syafii, seraya menambahkan pemerintah pun belum memiliki rumusan seperti itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement