REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Unjuk rasa memperingati Hari Antikorupsi Sedunia di depan Gedung Sate Kota Bandung, Jumat, diwarnai kericuhan antara massa dan polisi.
Kericuhan terjadi saat massa gabungan dari Aliansi Rakyat Jawa Barat mencoba masuk melalui pintu utama Gedung Sate dengan cara melepas rantai pembatas, namun dihalangi seorang polisi wanita (Polwan) yang menjaga aksi tersebut.
Meski kericuhan kecil antara Polwan dan beberapa orang anggota Aliansi Rakyat Jawa Barat sempat terjadi, namun berhasil diredam oleh anggota polisi lainnya. Alasan polisi memasang pembatas berupa rantai besi di depan pintu masuk utama Gedung Sate Bandung karena banyaknya massa yang berunjuk rasa.
Polisi juga membagi jadwal massa yang silih berganti melakukan unjuk rasa di depan Gedung Sate sehingga dipasang rantai besi pembatas. Sementara itu, dalam aksinya Aliansi Rakyat Jawa Barat menyatakan penolakannya terhadap pemerintah yang korup dan antirakyat.
"Kami dari Aliansi Rakyat Jawa Barat turun ke jalan pada momentum Hari Antikorupsi Sedunia ini untuk menolak segala kebijakan pemerintah yang korup dan antirakyat," kata Amran Halim, perwakilan Aliansi Rakyat Jawa Barat.
Massa juga mengajak segenap rakyat Jawa Barat untuk memberikan penilaian dan evaluasi terhadap kinerja aparat pemerintahan dan penegak hukum di daerah ini.