REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Pihak istana menampik jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan tebang pilih kasus dalam penegakan hukum di tanah Air. Selama tujuh tahun masa pemerintahannya, pemberantasan korupsi menjadi fokus kerja presiden.
Demikian ditegaskan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa, disela-sela Bali Democracy Forum, di Bali International Convention Centre. Kamis (8/12).
Menurut Daniel tidak hanya tuduhan seputar tebang pilih, tudingan lebih serius dari itu juga diarahkan kepada kabinet ini. Pemerintah diaanggap memiliki niat tersendiri untuk melumpuhkan KPK. Padahal, ujarnya, semuanya itu tidak terbukti.
Justru Presiden ingin lembaga semacam itu kian otonom, independen dan mampu mendemontrasikan integritasnya. Sejak awal sebagai kandidat presiden 2004 lalu, lanjut Daniel, image yang dibangun SBY adalah memerangi korupsi. Itulah mengapa perang terhadap korupsi terus digencarkan.
Walaupun hasilnya menyedihkan. Karena banyak pejabat negara baik di tingkat eksekutif, legislatif ataupun Yudikatif yang terbelit kasus korupsi. "Tapi itu adalah produk dari perang terhadap korupsi,"katanya.