Kamis 08 Dec 2011 10:21 WIB

Menhut: Kekayaan Hutan Kalimantan Semakin Surut

Menteri Kehutanan memberikan bantuan Kebun Bibit Rakyat (KBR) kepada Kelompok Petani Hutan di kabupaten Kota Baru Kalimantan Selatan, Rabu (7/12).
Foto: Dok. Humas Kemenhut
Menteri Kehutanan memberikan bantuan Kebun Bibit Rakyat (KBR) kepada Kelompok Petani Hutan di kabupaten Kota Baru Kalimantan Selatan, Rabu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU – Kekayaan hutan Kalimantan semakin surut. Sebagian dikarenakan pengelolaan hutan yang tidak mengindahkan kaidah-kaidah pelestarian, illegal logging, serta karena kebakaran hutan yang luas. Demikian disampaikan Menhut Zulkifli Hasan pada acara penandatanganan Prasasti Meranti Putih Sebagai Kawasan Wisata dan Penelitian di Kotabaru, Kalsel, Rabu (7/12).

“Sekarang kita harus melakukan langkah-langkah korektif dan kolektif, antara lain dengan gerakan penanaman pohon,” ujar Zulkifli. Ia mengatakan konservasi dan pemulihan potensi sumberdaya hutan harus menjadi komitmen bangsa. Langkah ini merupakan investasi jangka panjang yang akan mengembalikan fungsi hutan secara menyeluruh, sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian lokal dan regional.

Pada kesempatan itu Menhut menyampaikan apresiasi kepada pemkab Kotabaru yang dinilai responsif terhadap kebijakan pemerintah untuk melaksanakan penanaman tiada henti. “Saya mendapat informasi bahwa dalam memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia tanggal 28 Nopember, Bupati Kotabaru beserta Komite Nasional Pemuda Indonesia se-Kalimantan Selatan telah melakukan penanaman 5.000 pohon meranti putih yang ditanam di wilayah Kotabaru,” ujar Zulkifli. Ia mengatakan langkah ini sangat  relevan dengan amanat Presiden untuk melakukan Gerakan Penanaman Satu Milyar Pohon pada tahun 2011.

Ia mengatakan mendukung pemilihan kawasan Sebelimbingan di Kotabaru sebagai kawasan wisata dan penelitian karena puluhan hektar tanaman Meranti Putih di kawasan tersebut kini sudah berumur lebih dari 30 tahun. “Ini adalah satu-satunya jenis Meranti Putih yang ada di Indonesia,” ujarnya.

Ia mengatakan di dunia tidak ada yang mengembangkan Meranti putih selain Kotabaru. Untuk itu, sangatlah tepat apabila kawasan ini dapat digunakan untuk seed centre Meranti Putih di Indonesia, dan tidak kalah pentingnya sebagai kawasan ekowisata meranti putih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement