Kamis 08 Dec 2011 02:00 WIB

LIPI: Peneliti AS Dominasi Penelitian Asing di Indonesia

riset di laboratorium
Foto: google
riset di laboratorium

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR- Kepala Subbag Kerja sama dan Jasa Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr Teguh Triono mengatakan, tidak semua peneliti asing yang ingin melakukan riset ke Indonesia mendapat izin.

"Dari sekitar 600 permohonan izin peneliti asing yang ingin melakukan riset ke Indonesia selama tahun 2010, hanya sekitar 100-300 yang dikabulkan," kata Dr Teguh Triono, Rabu. Permohonan izin itu disampaikan kepada sekretariat Tim Koordinasi Pemberian Izin Peneliti Asing (TKPIPA) di Kementerian Riset dan Teknologi, dimana LIPI juga menjadi anggotanya.

Menurut data dari Kementerian Riset dan Teknologi peneliti asing tersebut berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Prancis, Inggris, Jerman, Belanda, Australia, Italia dan Kanada.

Jumlah peneliti terbanyak berasal dari Amerika Serikat sebesar 28 persen, disusul Jepang 20 persen, Prancis 16 persen, Inggris 11 persen dan Jerman delapan persen.

"Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang menjadi daya tarik peneliti untuk melakukan penelitian," kata Teguh Triono. "Mereka kebanyakan meneliti keanekaragaman hayati, baik itu tumbuh-tumbuhan, hewan maupun bidang lainnya," tambahnya.

Ditandatanganinya Protokol Nagoya, lanjut Teguh, memberikan perlindungan kepada Indonesia untuk memperketat izin penelitian warga negara asing dalam rangka perlindungan bagi Sumberdaya Genetika yang ada.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement