Ahad 04 Dec 2011 11:20 WIB

Ketua PBNU: Indikasi Korupsi Kemenag Baunya Menyengat

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Didi Purwadi
Said Aqil Siradj
Foto: ANTARA
Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, bisa memahami mengapa Kementerian Agama (Kemenag) termasuk jajaran lembaga terkorup versi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Said Agil, Kemenag masuk jajaran lembaga terkorup karena berlimpahnya dana jamaah haji yang dikumpulkan menjadi dana alokasi umat (DAU).

Berlimpahnya dana itu menunjukkan ada sesuatu yang tidak beres dalam pengelolaannya. "Indikasinya haji kita paling mahal dan berlipat dibanding biaya haji Malaysia," kata Said Agil.

Penilaian itu didasarkan pada pengamatan semata. Namun, kata Said Agil, secara fakta pihaknya tidak mengetahui secara pasti.

pihaknya menilai pokok persoalan di Kemenag tidak jauh dari penyelenggaraan haji. Meski ongkos naik haji di Indonesia paling tinggi di dunia, namun dari segi pelayanan sangat standar dan sering dikeluhkan jamaah. "Baunya (indikasi korupsi) menyengat, apalagi pelayanan (haji) itu-itu saja," kritik Said.

KPK pada pekan lalu melansir tiga kementerian yang rawan terjadi praktik korupsi, yakni Kemenag, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) dan Kementerian Koperasi dan UKM. Hasil survei menyebutkan, Kemenag menjadi instansi pusat terkorup dari 22 lembaga pusat yang disurvei KPK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement