Jumat 02 Dec 2011 21:20 WIB

Alhamdulillah.. Disandera Delapan Bulan, 13 Pelaut Indonesia Dibebaskan Perompak Somalia

Salah seorang perompak Somalia.
Foto: shanghaiist.com
Salah seorang perompak Somalia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- MT Gemini yang dibajak oleh komplotan perompak Somalia sejak delapan bulan yang lalu akhirnya dibebaskan pada 30 November 2011 termasuk 13 pelaut Indonesia. Siaran pers Kesatuan Pelaut Indonesia di Jakarta, Jumat, menyebutkan, 21 dari 25 pelaut kapal tanker berbendera Singapura tersebut telah dibebaskan, termasuk 13 pelaut Indonesia.

Empat pelaut lainnya berkebangsaan Korea dan masih ditahan di daratan Somalia. Keempat awak kapal tersebut adalah Nakhoda, Chief Officer, Chief Engineer dan Second Engineer. Presiden Kesatuan Pelaut Indonesia, Hanafi Rustandi, mengatakan, meski telah dibebaskan tetapi kapal tidak bisa melanjutkan pelayaran karena keempat awak penting diatas kapal itu masih ditahan.

"Ke-21 awak kapal yang telah dibebaskan masih berada di atas kapal tersebut," kata Hanafi. Ke-13 pelaut Indonesia yang dibebaskan adalah Djasmil (second officer), Wahyudin (third officer), Imanuel Rahayaan (third engineer).

Anak buah kapal lainnya, Mohammad Soleh, Leonard Talahaturusan, Bahtiar, Suhermanto, Gunawan, Rahmad Alam, Bambang Setiawan, Sutardi Shiodan Mochamad Hasanudin dan Suibu.

Hanafi yang juga Ketua International Transport workers Federation (ITF) Asia Pasifik mengatakan kapal tersebut sebenarnya milik pengusaha Taiwan tapi dioperasikan Glory Shipmanagement Co. Ltd, Korea. Kapal diregistrasikan di Singapura dengan pelaut multi nasional. Proses pembebasan berjalan sangat lambat dan alot.

KPI bersama dengan Serikat Pekerja Pelaut Singapura (SMOU & SOS) sejak awal saat kapal dibajak telah melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap kapal dan awaknya termasuk melakukan berbagai upaya dan koordinasi dengan pemilik/operator kapal dan Otoritas Maritim Singapura.

Pembebasan MT Gemini, menurut Hanafi, menggunakan tebusan. Namun dia tidak tau dari mana uang tebusan dan bagaimana proses pembebasan itu berlangsung.Kapal tersebut diawaki oleh 25 orang, terdiri dari empat pelaut Korea, 13 pelaut Indonesia, tiga pelaut dari Myanmar dan lima lainnya dari China.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement