JAKARTA -- Kondisi keamanan di Yaman dan Suriah dalam kondisi penuh ketidakpastian. Presideh Susilo bambang Yudhoyono memanggil Duta Besar RI di Damaskus Suriah ke Jakarta guna melakukan konsulitasi.
"Khusus mengenai KBRI kita di Suriah, atas instruksi presiden, kami panggil Dubes kita dari Damaskus kembali ke Jakarta," ujar Menteri Luar Negeri , Marty Natalegawa, ketika ditemui di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/12).
Pemanggilan, kata Marty, dilakukan untuk konsultasi. Tindakan ini juga diambil sebagai wujud keprihatian Indonesia terhadap kondisi di negara itu. Sebelumnya , Presiden juga pernah memanggil Duta Besar lain karena kondisi tertentu. Di jelaskan Marty pihak kedutaan besar masih terus melakukan komunikasi dengan WNI Suriah.
Pemerintah juga terus memberikan himbauan terhadap WNI di Suriah dan Yaman untuk pulang ke Indonesia.
Mengingat kondisi kedua negara tersebut mulai penuh dengan ketidakpastian. "Berulang kali KBRI sudah menghimbau agar mereka meninggalkan tempat tersebut dan difasilitasi dan kembali ke tanah air," ujarnya.
Sebagaimana diketahui dua pelajar asal Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Yaman utara tewas setelah kampus pendidikan tinggi Islam tempat mereka menuntut ilmu, Darulal-Hadist, dihantam roket.
Insiden yang berlangsung Sabtu malam (26/11) itu merupakan buntut dari konflik antarsekte, Suni dan Syiah, di negara Timur Tengah tersebut. Bersama mereka, 22 orang lainnya juga menjadi korban.
Saat ini tercatat kurang lebih 100 WNI yang mengenyam pendidikan di Yaman. Marty mengaku pemulangan WNI dari Yaman baru mencapai puluhan, belum keseluruhan. Pemulangan akan dilakukan secara bertahap.