Kamis 01 Dec 2011 14:49 WIB

Dahlan: Kantor Direksi Bank BUMN Boleh Mewah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Untuk menjaring nasabah sebanyak-banyaknya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengizinkan fasilitas yang diterima oleh jajaran direksi perbankan pelat merah mewah.

"Kantor BUMN yang lain tidak boleh, namun kantor direksi bank boleh mewah," kata Dahlan Iskan dalam seminar 'Tantangan BUMN ke Depan' di Jakarta, Kamis.

Ia mengakui keleluasaan ini semata-mata membangun kepercayaan nasabah untuk membenamkan investasinya di bank BUMN. Bila nasabah melihat fasilitas berupa kantor bank BUMN buruk, otomatis nasabah tersebut enggan menyimpan uangnya. "Karena orang akan percaya untuk menyimpan uang di bank itu (BUMN)," tuturnya.

Untuk itulah, lanjutnya, ia kerap kali melakukan safari kerja dengan mengunjungi kantor-kantor BUMN yang tersebar di seluruh Tanah Air. Hal ini bertujuan melihat apakah kantor direksi BUMN lebih mewah dibandingkan dengan fasilitas umum yang diembannya. "Alangkah lebih bagusnya kalau ruang tunggu di bandara lebih bagus daripada kantornya (AP II Persero)," katanya.

Selain AP II, mantan dirut PT PLN Persero ini juga menyentil kantor PT Kereta Api Indonesia Persero. Menurutnya, kantor yang dimiliki oleh PT KAI keadaannya bertolak belakang dengan stasiun kereta api yang kerap kumuh dengan fasilitas seadanya. "Jangan sampai kantor KAI lebih kinclong daripada stasiunnya," tuturnya.

Ia mengharapkan seorang direksi BUMN dapat memberikan pelayanan yang baik kepada publik. Untuk itu, pria yang dikenal nyentrik ini akan menurunkan fasilitas mewah yang diterima oleh jajaran direksi BUMN semata-mata untuk meningkatkan fasilitas umum.

Selain itu, program yang akan diterapkan lainnya adalah jumlah lalu lintas surat harus berkurang sebesar 50 persen dan jumlah laporan juga harus berkurang 50 persen.

Bahkan, intervensi dalam tubuh BUMN harus dikurangi, sementara aksi-aksi korporasi harus ditingkatkan serta melakukan rapat pimpinan setiap Selasa.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement