Rabu 30 Nov 2011 21:18 WIB

'Jangan Khawatir dengan Masa Depan Bahasa Jawa'

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA-- Peneliti Bahasa Jawa dari Australia, George Quinn, menyatakan, masa depan Bahasa Jawa tidak perlu dikhawatirkan. Ini karena Kongres Bahasa Jawa ke-5 di Surabaya sudah tidak "dikuasai" Bahasa Indonesia.

"Jangan terlalu khawatir dengan masa depan Bahasa Jawa, karena KBJ yang selama ini 'dikuasai' Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar, maka KBJ-5 justru menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar," katanya di Surabaya, Rabu.

Di sela-sela penutupan Kongres Bahasa Jawa ke-5, ia menjelaskan KBJ-5 yang menggunakan Bahasa Jawa dalam pidato, presentasi, diskusi, dan percakapan antarpeserta membuat Bahasa Jawa menjadi 'kuat'. "KBJ kali ini mantap, karena rasa Kejawen cukup tebal, meski Bahasa Jawa yang digunakan beragam dialek," kata Guru Besar Bahasa Jawa di Australian National University (ANU) itu.

Peneliti yang mengaku sudah 'pensiun' dari dosen di ANU itu menegaskan bahwa peminat Bahasa Jawa di ANU sangat berkurang di masa dirinya masih aktif mengajar. "Tapi, di ANU masih ada 18 bule yang mempelajari bahasa, sastra, dan budaya Jawa. Seorang dari Jepang, seorang dari Singapura, dan sisanya bule-bule dari Australia," katanya.

Ayahanda dari seorang anak yang kelahiran Selandia Baru pada 22 Juli 1943 itu mengatakan dirinya masih sering membimbing para bule yang sudah lulus dari ANU, tapi masih tertarik mempelajari bahasa, sastra, dan budaya Jawa.

Senada dengan itu, peneliti dan pengguna Bahasa Jawa dari Suriname (Amerika Selatan) Peter Legena mengaku tertarik untuk menyosialisasikan hasil-hasil KBJ-5 dan suasana yang berkembang dalam Radio "Garuda" di daerahnya.

"Meski Bahasa Jawa di Suriname mulai luntur di perkotaan karena tergeser oleh Bahasa Belanda, tapi saya akan membagikan cerita dari kongres ini kepada orang Jawa di Suriname melalui Radio Garuda," katanya setelah menerima sertifikat sebagai peserta KBJ-5.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement