REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Polisi akan meminta keterangan soal tidak adanya ijin keramaian pada pemeriksaan terhadap pihak Research in Motion (RIM) Indonesia. Perwakilan produsen blackberry di Indonesia ini juga sudah bersedia diperiksa polisi.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Imam Sugianto di Mapolda Metro Jaya menyampaikan perwakilan produsen blackberry ini menjanjikan siap diperiksa, Senin (28/11) ini. "Hari ini mereka (red: pihak RIM) sudah siap penerjemah," ujar Imam kepada wartawan.
Sebelumnya, polisi belum dapat memeriksa pihak RIM terkait kericuhan pada promo penjualan blackberry seri Bold 9790 atau Bellagio, di Lobby Utara Mall Pacific Place (PP), kawasan Sudirman Centre Business District (SCBD), Jakarta, Jumat (25/11) lalu. Karena pihak RIM membutuhkan penerjemah.
Imam berharap, pemeriksaan ini dapat segera dilakukan. Karena polisi akan memintai keterangan perwakilan produsen blackBerry tersebut, terkait kericuhan yang mengakibatkan 90 orang pingsan dan tiga orang patah tulang ini.
Polisi rencananya akan memintai keterangan penanggungjawab promo ini. Misalnya soal ketiadaan ijin dalam kegiatan promo yang menghadirkan massa dalam jumlah besar ini.
Selain pihak RIM, Senin kemarin, pengelola Pacific Place juga akan dipanggil polisi untuk dimintai keterangan. "Sejauh ini memang baru satu orang --dari pihak penyelenggara-- sudah ditetapkan sebagai tersangka. "Tapi masih ada kemungkinan tersangka bertambah," lanjutnya.
Imam juga mengakui polisi tidak melalukan penahanan terhadap pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka tersebut. Karena yang bersangkutan masih bersikap kooperatif.
Khususnya dalam membantu proses penyidikan yang dilakukan oleh polisi. "Sehingga masih hanya dikenakan wajib lapor," katanya.
Seperti diketahui, promosi penjualan blackberry seri 'Bellagio' dilakukan dengan pemberian potongan harga hingga 50 persen dari harga resmi Rp 4,599 juta. Akiibatnya para peminat pun membludak.
Promo ini menyebabkan ribuan orang [removed][removed] antre dan berujung pada kericuhan.