Sabtu 26 Nov 2011 16:13 WIB

Setiap Tahun Lahan Pertanian di Jawa Hilang 27 Ribu Hektare

Rep: Muhammad Hafil/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Lahan pertanian di Pulau Jawa berkurang rata-rata mencapai 27 ribu hektare per tahun. Pemerintah harus segera mencetak sawah baru di luar Pulau Jawa.

Menurut Direktur Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Badan Pusat Statistik (BPS) Ardief Achmad, penyebab berkurangnya lahan pertanian di Pulau Jawa lantaran pembangunan fisik yang tidak terbendung.

"Pembangunan fisik seperti rumah toko (ruko) dan pembangunan fisik non pertanian lainnya menjadi penyebab utama terus berkurangnya lahan pertanian di Pulau Jawa yang rata-rata per tahunnya mencapai 27 ribu hektare, " kata Ardhief  di Bandung, Sabtu (26/11).

Namun, Ardief mengaku lupa soal data  berapa sisa lahan pertanian di Pulau Jawa yang masih produktif. Yang jelas, lahan pertanian di Pulau Jawa akan sulit ditambah kembali karena gencarnya pembangunan fisik  yang terus berkembang.

 Lebih lanjut Ardief  mengatakan,  berkurangnya lahan pertanian di Pulau Jawa tersebut tidak berdampak pada produki padi di Pulau Jawa. Karena, IP (Indeks Penanaman Padi) di pulau ini  masih terus meningkat.

Untuk mengimbangi terus berkurangnya lahan pertanian di Pulau Jawa, Ardhie mendesak Kementerian Pertanian segera mencetak sawah di Pulau Jawa.  Sayangnya, proses pencetakan sawah  baru di luar Pulau Jawa tidak mudah. Ada beberapa kendala seperti masalah hukum adat yang berkaitan dengan tanah ulayat yang membuat proses pencetakan sawah baru menjadi terhambat.

"Contohnya di Papua, untuk membebaskan lahan yang dikuasai oleh masyarakat adat sungguh sangat sulit. Pemerintah harus menyiapkan biaya  dengan jumlah besar untuk pembebasan lahan tersebut," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement