REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penyampaian data statistik oleh Badan Pusat Statistik (BPS) RI masih bersifat rutin. Tidak ada petunjuk yang jelas kepada masyarakat yang ingin mengetahui tentang data statistik di suatu sektor atau wilayah.
"Penyampaian data masih rutin dengan memberikan keterangan pers kepada media setiap bulan. Padahal masih banyak seharusnya paparan yang lebih dalam bisa diberikan BPS kepada masyarakat" kata Wakil Redaktur Pelaksana Republika, Irfan Junaidi saat menjadi pembicara pada acara Workshop bertema Wartawan Sebagai Media Untuk Mendekatkan Data BPS ke Masyarakat, di Bandung, Sabtu (26/11).
Menurut Irfan, seharusnya BPS bisa lebih maksimal dalam memberikan penyajian data ke masyarakat. Karena, antusias masyarakat untuk mengetahui data statistik di BPS sangat tinggi.
"Lihat saja situs resmi BPS, sangat banyak pengunjungnya. Tentunya mereka ingin tahu soal data-data statistik yang disajikan oleh BPS," ujarnya.
Irfan melanjutkan, data-data yang disajikan oleh BPS masih bersifat umum . Tidak ada penjelasan lebih rinci yang menjelaskan mengapa data-data itu bisa muncul. Misalnya, BPS hanya menyajikan data tentang kenaikan inflasi. Namun, tidak dijelaskan faktor penyebab yang menyebabkan kenaikan inflasi itu.
Selain itu, penyajian data oleh BPS tidak memberikan petunjuk kepada masyarakat . Sehingga, hal tersebut dikhawatirkan membuat masyarakat yang awam dengan persoalan data-data statistik menjadi bingung dan tidak mengerti.
Padahal, lanjut Irfan, jika BPS memberi petunjuk dalam penyajian data itu, tidak menutup kemungkinan akan membuka pintu investasi.
"Misalnya, ada pengusaha yang ingin membuat sektor usaha di suatu daerah. Dengan adanya petunjuk dari BPS, maka pengusaha itu akan meraih informasi tentang segela sesuatu dari daereh itu," katanya.
Namun, di samping segala kekurangan tentang BPS, Irfan mengatakan bahwa BPS masih memiliki kelebihan. Yaitu, database yang dimiliki BPS sudah lengkap sehingga membuat masyarakat masih mempercayai BPS sebagai wakil pemerintah untuk memberikan informasi tentang data. Selain itu, BPS memiliki jaringan luas dan program pengumpulan data yang sudah tertata.