REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua DPR dari Demokrat, Marzuki Alie, menyatakan kisruh pihak pekerja dan Manajemen Perusahaan PT Freeport harus segera diselesaikan. Pihak perusahaan harus mau mendengar aspirasi pekerja yang meminta kenaikan upah pekerja hingga 7 US Dolar per jam.
"Harus ada komunikasi yang efektif," jelasnya, di DPR, Jumat (25/11). Pihaknya mengaku sudah pernah didatangi pihak Freeport. Ketika itu pihak perusahaan membeberkan laporan dana CSR dalam jumlah besar.
Marzuki menyatakan masalahnya bukan di jumlah dana, tetapi sudahkah mampu menyejahterakan masyarakat di sekitar perusahaan. Kalau perusahaan berkembang pesat, namun masyarakat terlantar, sama saja. Tentu hal itu dinilainya tidak baik, karena keduanya harus berjalan sama.
Bila Perusahaan mampu menyejahterakan masyarakat sekitar maka dipastikannya pekerja juga senang dan tidak akan adalagi masalah seputar Freeport. Perusahaan akan berjalan dengan baik. Masyarakat pun senang, karena tidak akan mengganggu aktifitas perusahaan.
Dia menyatakan Masyarakat Papua tidak bisa disamakan dengan masyarakat lain. Kondisi geografis disana sulit, tidak seperti di kota-kota besar. Marzuki menilai Freeport harus berinovasi dalam program CSRnya agar tidak terhambat dalam produksi perusahaan.
Dia mengatakan jangan sampai terjadi kesenjangan yang jauh berbeda antara Freeport dengan karyawan-karyawannya. Misalkan si A dapat gaji Rp 100 juta. Sedangkan karyawan hanya Rp 2 juta. "Ini timpang sekali, harus ada program-program yang mampu meningkatkan penghasilan karyawan," jelasnya.