REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Dewan Direktur Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman sebesar 180 juta dolar AS untuk proyek rehabilitasi jalan-jalan daerah. Proyek itu untuk memperbaiki jalan sepanjang 470 kilometer di Kalimantan bagian utara dan Jawa bagian selatan melewati koridor transportasi nasional, termasuk jalan menuju Malaysia.
"Perbaikan jalan di sepanjang rute yang sangat penting ini akan membuka akses ke pasar, investasi, kesempatan kerja dan layanan sosial bagi banyak masyarakat miskin. Hal ini sangat diperlukan bagi pemerataan pembangunan di seluruh negara,” kata James Lynch, Direktur ADB yang menangani Transportasi untuk wilayah Asia Tenggara dalam siaran pers, Jumat (25/11).
Proyek tersebut diharap mendorong pertumbuhan dan investasi serta membuka kesempatan kerja di sejumlah wilayah yang kurang berkembang dan miskin di Indonesia. Meskipun anggaran untuk jalan nasional telah meningkat dua kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir, permintaan akan infrastruktur yang berkualitas jauh melebihi ketersediaan.
Pemenuhan kekurangan dan memperluas fasilitas transportasi menjadi bagian terpenting dari upaya Indonesia untuk menyebarkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang mencapai dua digit ke seluruh wilayah dan kepulauan secara merata. Jalur jalan yang menghubungkan Kalimantan dengan perbatasan Malaysia akan diperbaiki.
Ini akan mendukung upaya pembangunan dua koridor transportasi darat untuk mendukung konektivitas regional, mengurangi ongkos transportasi dan mendorong pertumbuhan di Wilayah Pertumbuhan ASEAN Bagian Timur yang meliputi Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia dan Filipina (BIMPEAGA).
"Dengan memperbaiki jalan-jalan yang sudah ada kita bisa meminimalkan dampak proyek terhadap masyarakat dan lingkungan," kata Lynch. Dia mengatakan, keselarasan rancangan proyek dengan kebutuhan masyarakat akan membantu memastikan bahwa masyarakat yang paling miskin dan terpencil di Kalimantan dan Jawa akan mendapatkan manfaat dari perbaikan jaringan jalan ini.
Proses konsultasi telah dilakukan secara luas dengan masyarakat di sepanjang jaringan jalan dalam tiga tahun terakhir dan masukan dari masyarakat telah dimasukkan untuk memperbaiki rancangan dan pelaksanaan proyek. Proyek ini juga meliputi upaya-upaya untuk memperbaiki keselamatan di jalan, meningkatkan kapasitas lembaga perencana, dan investasi.
Pinjaman ADB ini akan memiliki masa pengembalian 25 tahun. Sedangkan, Islamic Development Bank (IDB) akan memberikan pendanaan bersama untuk perbaikan jalan sepanjang 76 kilometer dengan dana sebesar 65 juta dolar AS equivalen.
Pemerintah Indonesia akan menyediakan dana pendamping sebesar 135,5 juta dolar AS dari keseluruhan biaya proyek sebesar 380,5 juta dolar AS. Proyek ini diharapkan akan selesai pada Februari 2016. ADB berdiri pada tahun 1966 dan dimiliki oleh 67 negara anggota dimana 48 diantaranya ada di kawasan Asia.