REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA – Nahas menimpa ibu dan anak balita asal Kampung Cikubang RT 04/02, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta, Jawa Barat. Keduanya, harus meregang nyawa setelah tersambar petir, Rabu (23/11) sore hari.
Kedua korban itu, masing-masing Entin Binti Dulpai (30) dan Naura Pazrina (7 bulan). Selain kedua korban tersebut, ada juga korban yang selamat atas nama Meli (10). Meli hanya menderita luka bakar di bagian perutnya.
Kapolres Purwakarta, AKBP Bahtiar Ujang Purnama, mengatakan peristiwa nahas ini terjadi sore hari saat Purwakarta bagian selatan di guyur hujan lebat. Hujan yang disertai petir itu, ternyata meminta tumbal jiwa.
Berdasarkan penuturan sejumlah saksi, ketika itu Entin yang menggendong Naura serta menuntun Meli sedang berteduh di bawah pohon cengkeh tidak jauh dari rumahnya. Tiba-tiba saja, kilatan petir disertai bunyi keras menyambar mereka. Sehingga, ketiganya terpental dan terjerembab ke tanah. "Warga langsung menolong ketiganya," kata Ujang, kepada sejumlah wartawan.
Namun sayang, saat warga berupaya menolong hanya Meli yang berhasil selamat. Itu pun dengan luka cukup serius di bagian perut. Sementara nyawa ibu dan adiknya tak tertolong lagi. Ketiganya sempat dibawa ke Puskesmas Pusakamulya. Namun, hingga berita ini diturunkan hanya Meli yang masih mendapat perawatan medis.
Sedangkan, kedua korban tewas dikembalikan ke keluarganya untuk dimakamkan. Bahtiar menghimbau kepada warga Purwakarta, supaya berhati-hati saat musim penghujan ini. Pasalnya, hujan yang turun sering disertai dengan petir. "Cuaca saat ini tak menentu," kata Bahtiar.