REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai penghargaan gelar pahlawan kepada mantan presiden Soeharto bukanlah hal tabu. Ketua MUI Ma'ruf Amin menganggap, mantan penguasa Orde Baru itu juga memiliki jasa yang banyak kepada negeri ini.
''Kalau saya sih nggak keberatan. Orang seperti Pak Harto jasanya juga banyak,'' kata Ma'ruf usai acara tasyakur pahlawan nasional kepada Hamka, Idham Chalid dan Syafruddin Prawiranegara, di kantor MUI Jakarta, Selasa (22/11).
Ma'ruf yang juga menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden mengatakan untuk pemberian gelar itu sebaiknya perlu pertimbangan yang masak. Namun ia mengakui setiap manusia itu selalu memiliki kesalahan.
''Kalau ada kesalahan dikit, wajarlah. Namanya manusia. Tapi kalau ada jasa besar terhadap negara, berikan saja,'' katanya.
Peran MUI, kata Ma'ruf, hanya sebatas mendorong saja masukan seseorang untuk mendapatkan gelar pahlawan. Termasuk pula dengan Soeharto. ''Jadi silahkan ada yang mengusulkan, nanti kita yang mendorongnya. Intinya orang yang berjasa kenapa tidak diberikan penghargaan,'' ucap dia.