Rabu 16 Nov 2011 15:04 WIB

Horee...Mulai 2014, 50 Persen Puskesmas Sediakan Pengobatan Jamu

Bahan Baku Jamu
Foto: ANTARA
Bahan Baku Jamu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Kesehatan menargetkan hingga 50 persen puskesmas diseluruh Indonesia dapat melayani pemberian jamu mulai tahun 2014. "Kita targetkan 50 persen puskesmas telah bisa memberikan pelayanan obat tradisional seperti jamu, sehingga dapat menjangkau setengah dari wilayah Indonesia," kata Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer Kementerian Kesehatan Abidinsyah Siregar dalam sambutannya membuka seminar jamu 'Indonesia Cinta Sehat, Saatnya Jamu Berkontribusi' di Gedung Kemenkes, Jakarta, Rabu.

Abidinsyah menyebut saat ini baru sekitar 20 persen puskesmas dan rumah sakit yang telah mulai memberikan pengobatan komplementer sebagai pendamping pengobatan barat yang digunakan di fasilitas-fasilitas kesehatan.

"Sakit itu kan ada empat wilayah. Pengobatan dengan obat barat sebagai tindakan kuratif tapi kan selain itu ada juga tindakan preventif atau menjaga kesehatan, yang bisa dengan obat tradisional" ujarnya.

Jamu telah dikenal luas oleh masyarakat karena sekitar 80 persen penduduk Indonesia tahu tentang jamu dan hampir 50 persen penduduk Indonesia mengonsumsi jamu.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010, sebanyak 49,53 persen penduduk Indonesia berusia 45 tahun ke atas mengonsumsi jamu yang sekitar lima persen di antaranya mengonsumsi jamu setiap hari, sedangkan sisanya mengonsumsi jamu sesekali saja.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan Balitbang Kemkes sedang melakukan penelitian ilmiah terhadap kandungan jamu untuk menjamin keamanan dan keefektifannya dalam menyembuhkan penyakit.

"Ini sangat penting karena peluangnya luar biasa. Kita akan meningkatkan agar jamu ini memberikan manfaat dengan menyediakan bukti secara ilmiah," ujarnya usai membuka seminar tersebut.

Dengan adanya direktorat baru di Kemkes yang mengurusi tentang obat tradisional itu, Ali Ghufron berharap agar obat tradisional dapat semakin dikenal dan digunakan secara luas di masyarakat.

"Jamu potensinya besar tapi upaya untuk melakukan penelitian masih terbatas. Dana terbatas, ahli terbatas dan masih rendahnya ketertarikan masyarakat," katanya.

Kemkes bekerja sama dengan universitas-universitas kini sedang melakukan penelitian mengenai manfaat jamu seperti saat ini dilakukan penelitian bagi jamu pencegahan empat penyakit yakni hiperglikemia (kadar gula darah tinggi), hipertensi (tekanan darah tinggi), hiperkolesterolemia (kadar kolesterol tinggi), dan hiperurisema (asam urat).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement