Rabu 16 Nov 2011 00:03 WIB

Pembantaian Orangutan oleh Perusahaan Malaysia Sudah Jadi Rahasia umum di Kutai Kartanegara

Orangutan
Foto: .
Orangutan

REPUBLIKA.CO.ID, KUTAI KARTANEGARA - Kepala Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kadir, membenarkan terjadinya pembunuhan pada sejumlah orangutan Kalimantan oleh karyawan perusahaan perkebunan asal Malaysia. "Kejadian itu diperkirakan berlangsung dua atau tiga tahun lalu, sebelum saya menjadi Kepala Desa. Pembunuhan Orangutan itu sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat Desa Puan Cepak," kata Kadir.

Kepala Desa Puan Cepak itu mensinyalir, pembunuhan Orangutan oleh warga tersebut berdasarkan kepentingan perusahaan sawit yang beroperasi di desa itu.

"Saya mendapat informasi kalau warga dibayar per ekor untuk membunuh Urangutan itu. Namun, saya tidak tahu berapa nilainya tetapi saya menduga warga melakukan itu karena kepentingn perusahaan," katnya.

Populasi orangutan di kawasan ini terus berkurang. "Saat ini yang tersisa sekitar 10 ekor," ungkap Kadir.

Sementara, Kepala Seksi Trantib Kecamatan Muara Kaman, Arsil mengatakan, tidak pernah mendengar adanya pembunuhan Orangutan tersebut. "Setahu saya, selama ini tidak pernah ada interaksi antara masyarakat dengan Orangutan sebab satwa langka dan dilindungi tersebut hidup di tengah hutan dan tidak pernah masuk ke wilayah pemukiman penduduk. Malah, jika melihat manusia Orangutan itu lari," kata Arsil.

Namun dia juga tidak menampik jika kemungkinan pembunuhan itu akibat adanya kepentingan perusahaan. "Di sana ada beberapa perusahaan sawit dan batu bara sehingga bisa saja jika dianggap mengganggu Orang Utan itu dibunuh. Tapi saya belum tahu secara pasti mengenai pembunuhan tersebut," kata Arsil.

Populasi Orangutan di Kecamatan Muara Kaman, kata dia, diperkirakan tersisa sekitar 200 ekor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement