Senin 14 Nov 2011 14:28 WIB

Penelitian Soal Politik di Banten Dibahas di Marseille, Perancis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Laboratorium Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (FISIP Untirta) Banten, Abdul Hamid sukses membawa hasil penelitian mengenai kewirausahaan dan politik di kalangan peneliti di Universitas Provence Marseille Perancis.

Abdul Hamid dalam siaran pers yang diterima ANTARA, Senin (14/11), mengatakan, hasil penelitian dibahas di kalangan ahli pada Selasa-Rabu (8-9 November 2011) bertajuk 'Kewirausahaan dan Politik: Kajian Dua Bisnis Utama di Banten, Indonesia (Enterpreneurs and Politics: Study of two main businessmen in Banten, Indonesia)'.

FISIP Untirta memenuhi undangan untuk menjadi salah satu pembicara dalam Seminar Internasional (International Colloque): Anthropologie de l' ethique Enterpeneuriale, Maison Asia Pacifique Universite de Provence, Aix-Marseille, Perancis.

Abdul Hamid, merupakan satu-satunya peserta dari Indonesia, sementara peserta yang lain merupakan ilmuwan sosial yang berasal dari berbagai negara yang melakukan penelitian di berbagai tempat di dunia baik di Asia, Afrika, Amerika maupun Eropa itu sendiri.

Kegiatan ini juga sekaligus merupakan pertemuan dan diskusi para peneliti yang akan mempublikasikan hasil penelitiannya dalam Jurnal Internasional Moussons yang terbit di Marseille, Perancis.

Selain itu, Abdul Hamid juga secara khusus diminta menyampaikan hasil penelitian dan analisisnya tentang Indonesia dan Asia Tenggara di salah satu kelas pascasarjana, atas permintaan seorang dosen, Prof. Jean-Marc Degrave.

Sesi ini dianggap penting sebelum mahasiswa tingkat pasca sarjana melakukan penelitian lapangan di negara-negara Asia dan Afrika.

Interaksi antar ilmuwan lintas Negara semacam ini penting untuk membangun dialog, berbagi (sharing) pengetahuan dan pengalaman penelitian serta membuka peluang kolaborasi di dunia akademis baik antar peneliti maupun institusi.

Kegiatan semacam ini penting untuk melebarkan sayap Untirta ke berbagai belahan dunia menuju universitas berkelas dunia (world class university).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement