Jumat 11 Nov 2011 14:16 WIB

Duh...Diduga Dibawa Waria, Siswa SD Hilang

Ilustrasi
Foto: Corbis
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - Siswa kelas lima Sekolah Dasar Negeri Kranji 8, Kecamatan Purwokerto Timur, Banyumas, Esa Prasetya Putra (11), dilaporkan hilang sejak Minggu (6/11) dan diduga dibawa seorang waria.

Ibunda korban, Purwati, di rumahnya Jalan Stasiun Gang II, Kelurahan Bantarsoka, Kecamatan Purwokerto Barat, Jumat, mengatakan sebelum hilang Esa (panggilan akrab anaknya, red.) berpamitan untuk melihat pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha.

"Dia keluar rumah sekitar pukul 10.00 WIB karena ingin melihat pemotongan hewan kurban di masjid kompleks Stasiun Besar Purwokerto," katanya.

Akan tetapi hingga sore hari, kata dia, Esa tidak pulang ke rumah sehingga ia bersama suaminya, Ari Satria Adi, berusaha mencarinya ke Stasiun Besar Purwokerto termasuk melaporkan kasus hilangnya anak sulung mereka kepada Kepolisian Sektor Purwokerto Barat.

Di stasiun tersebut, dia mendapat informasi jika Esa tampak naik kereta api ke arah selatan sehingga keluarga pun mencarinya di Stasiun Kroya.

"Saat di Stasiun Kroya, kami bertemu dengan seorang wanita yang sempat melihat anak dengan ciri-ciri mirip Esa sedang makan dan setelah itu anak tersebut pergi bersama seorang waria dengan naik kereta api barang ke arah timur," katanya.

Bahkan, kata dia, upaya pencarian Esa telah dilakukan hingga Kebumen dan Pekalongan termasuk mendatangi stasiun-stasiun kecil di sepanjang jalur kereta api menuju dua kota tersebut

"Kami telah mencari Esa hingga Stasiun Pekalongan termasuk lapor pada Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska). Polisi juga telah meminta keterangan dari warga di Stasiun Kroya yang melihat seorang anak dengan ciri-ciri mirip Esa," kata dia menjelaskan.

Terkait hal itu, dia mengharapkan, Esa dapat segera ditemukan dan kembali ke rumah dalam keadaan selamat.

"Jika ada warga yang melihat Esa yang memiliki ciri-ciri berkulit hitam, kurus, tinggi badan sekitar 130 centimeter, memakai baju koko warna kuning gading, dan sandal jepit warna cokelat, kami berharap dapat segera melaporkan kepada kepolisian terdekat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement