Selasa 08 Nov 2011 19:31 WIB

PKB Desak Pimpinan DPR Segera PAW Lily Wahid dan Effendy Choirie

Rep: mansyur faqih/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Imam Nahrowi menjelaskan, proses internal partai terkait pemecatan Lily Wahid dan Effendy Choirie sudah selesai. Ia pun meminta agar pimpinan DPR untuk segera memproses pergantian antar waktu (PAW) keduanya.

‘’Apalagi gugatan mereka sudah ditolak oleh MA (Mahkamah Agung). Di internal pun sudah dibahas sejak awal. Surat yang kami ajukan ke pimpinan DPR sudah dibahas di rapat partai,’’ katanya ketika dihubungi Republika, Selasa (8/11).

Sebelumnya, Lily dan Gus Choi kembali mengajukan gugatan terhadap partainya ke PN Jakarta Pusat. Ini merupakan gugatan kedua setelah sebelumnya PN Jakpus memutuskan masalah ini diselesaikan di tingkat internal partai.

Lily dan Gus Coi (panggilan akrab Effendy) pun mengajukan kasasi atas keputusan tersebut. Namun Mahkamah Agung menguatkan keputusan PN Jakpus dan menyerahkan masalah PAW tersebut ke mekanisme partai.

Menurut mereka, keputusan PN Jakpus dan MA masih belum menyentuh pemeriksaan pokok perkara (prematur). Karena hanya menyarankan untuk kembali ke mekanisme partai, tidak berbicara mengenai proses PAW itu sendiri.

Imam mengaku tidak menggubris gugatan baru yang diajukan keduanya ke PN Jakarta Pusat. Menurutnya, gugatan tersebut tidak akan memiliki dampak apa pun. Karena partai telah mengeluarkan keputusan dan telah disampaikan ke pimpinan partai.

Alasan yang dikemukakan Lily dan Gus Choi, yaitu belum adanya pembahasan di tingkat partai pun dinilai hanya sebagai alasan. ‘’Itu alasan orang yang kalah, selalu mencari celah. Tapi partai sudah membahas secara detil. Mustinya mereka memberi contoh, secara politik sudah dicabut partai, secara hukum sudah ditolak MA. Kalau memang mengimani jabatan di DPR, seharusnya tidak ditunjukan di depan umum,’’ katanya.

Imam pun meminta agar pimpinan tidak terlalu mengulur-ulur masalah ini. ‘’Yang saya lihat mas Prioyo (Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso-red) saja yang ingin mendayu-dayu. Tak elok itu. Tolong pimpinan menghormati surat dari pimpinan partai. Karena fakta hukum dan politiknya sudah selesai, sehingga pimpinan DPR wajib meneruskan. Jadi saya minta kepada pimpinan DPR, jangan bermain-main dalam kondisi seperti ini. Pimpinan punya partai kita juga punya partai. Saling hormati saja,’’ paparnya.

sumber : a
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement