Selasa 08 Nov 2011 18:53 WIB

2011 Puncak Serangan Kelompok Separatis Papua

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Johar Arif
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar.
Foto: Antara
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Polri menduga tahun 2011 ini akan menjadi puncak penyerangan kelompok separatis atau kelompok sipil bersenjata terhadap polisi. Hingga awal November 2011, telah terjadi sedikitnya sembilan kali aksi penembakan.

"Gerakan-gerakan ini sudah ada sejak puluhan tahun. Mereka masih melakukan aktivitas seperti itu (penyerangan terhadap polisi)," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Boy Rafli Amar, yang ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (8/11).

Pada 2011 ini aksi penembakan terhadap polisi yang dilakukan kelompok separatis semakin meningkat. Pada 2009, sedikitnya terjadi delapan kali aksi penembakan dan langsung menurun drastis pada 2010 yang hanya terjadi satu kali. Kemudian pada 2011 hingga awal November, telah terjadi sedikitnya sembilan kali aksi penembakan.

Pada 15 Desember 2009, polisi berhasil menangkap pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM), Velix Walik. "Setelah tertangkap gembongnya pada 15 Desember 2009, langsung menurun drastis pada 2010, hanya satu kali pada 24 Januari 2010 di Mil 61," jelasnya.

Namun tiba-tiba, aksi penembakan terhadap polisi semakin meningkat pada 2011. Tercatat ada sembilan aksi penembakan di Papua hingga awal November 2011. Diawali pada 6 April di Tanggul Timur Freeport dengan korban luka-luka dan juga pada 7 April 2011. Kemudian pada 14 Oktober juga di Tanggul Timur Freeport yang menyebabkan dua orang meninggal dunia.

Lalu terjadi tiga kali aksi penembakan di lokasi yang berbeda pada 21 Oktober yaitu di Mil 36,37 dan 40. Akibatnya satu orang pekerja Freeport meninggal dunia. Pada 29 Oktober 2011, terjadi di Mil 36, namun penembakan hanya terkena bak belakang mobil patroli. Dilanjutkan pada 5 November yang terjadi di Mil 42 dan 43 serta yang terakhir pada 7 November di Mil 45.

"Di kawasan pegunungan di Papua, dia (Velix Walik) memang pimpinan OPM, pangkatnya kalau tidak salah Jenderal. Kita masih melakukan pendalaman apakah ini bagian kelompok dia yang lama itu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement