Selasa 08 Nov 2011 18:00 WIB

Setgab tak Bermanfaat, Parpol Menengah dan Kecil Didesak Angkat Kaki

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Djibril Muhammad
Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TEPI), Jeirry Sumampow
Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TEPI), Jeirry Sumampow

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Posisi Sekretariat Gabungan (Setgab) yang menjadi wadah parpol pendukung pemerintah dinilai hanya sebatas untuk melanggengkan kekuasaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Karena itu, parpol yang tergabung dalam Setgab disarankan keluar.

"Untuk apa partai ada di setgab lagi, selain Demorkat. Tidak ada keuntungan bagi mereka. Apalagi kerja setgab tidak ada. Dia hanya diperlukan ketika Demokrat atau SBY terdesak," tutur Jeirry di Jakarta, Selasa (8/11).

Apalagi, ujarnya, yang memanggil dan mengundang pertemuan Setgab pun selalu Democrat. Sementara partai-partai menengah tidak bisa melakukan itu. Meskipun bisa melakukan inisiatif, namun tetap menunggu kesiapan dan keputusan Demokrat.

"Kita bisa lihat dalam pemilu nanti kalau partai seperti PAN, PPP, PKB, mungkin PKS, suaranya akan disedot mereka (Demokrat-red). Atau malah Setgab dan koalisi diarahkan agar semua partai menyatu dengan Demokrat. Artinya kalau semua proses ini lolos, PT 4 dan dapil 3-6, bisa saja kemudian hari setelah 2014, semua partai akan gabung ke Democrat," beber Jeirry.

Meskipun, ungkapnya, akan tergantung pada peta politik pada saat itu. Sejauh mana penerimaan masyarakat terhadap Demokrat dan SBY. "Partai selain Demokrat, menurut saya keluar saja dari setgab. Karena kepentingan koalisi hanya mengusung SBY. Setelah itu tidak. Sebaiknya ada di luar setgab dan mengurus partai sendiri-sendiri saja. Jangan ikut-ikut dengan Demokrat,’’ pungkas Jeirry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement