Ahad 06 Nov 2011 08:26 WIB

Tak Seperti Tahun Lalu, SBY-Boediono Tahun Ini Shalat Ied Bareng

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono menunaikan shalat Idul Adha 1432 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (6/11) pagi. Presiden yang mengenakan kemeja putih berpadu jas hitam dan sarung itu tampak didampingi oleh Wakil Presiden Boediono yang mengenakan busana senada jas berwarna terang dan sarung kotak-kotak.

Kepala Negara dan Wakil Presiden yang tiba di Masjid Istiqlal sekitar pukul 06.50 WIB itu kemudian menempati barisan terdepan di bagian dalam masjid. Sementara itu, Ibu Negara Ani Yudhoyono yang didampingi oleh Ibu Herawati Boediono tampak mengenakan mukena berwarna putih dan duduk di baris terdepan shaf perempuan.

Setibanya di masjid, Presiden dan Wapres kemudian melakukan shalat tahiyatul masjid. Shalat Idul Adha yang dimulai tepat pukul 07.00 WIB itu dipimpin oleh Ahmad Husni Ismail dengan khatib Prof Dr H.A. Qadir Gassing.

Pada Idul Adha tahun lalu, Boediono tidak dapat bergabung dengan Presiden Yudhoyono untuk menunaikan shalat Idul Adha bersama. Wapres saat itu sedang melakukan kunjungan kerja ke Jepang dan Korea Selatan.

Sementara, dalam khotbah shalat Idul Adha-nya, Qadir Gassing menyebut mengenai perlunya penghapusan korupsi dan nepotisme. Ia memberikan contoh upaya-upaya yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW untuk menghapus korupsi dan nepotisme di masanya. Ia berharap agar para pemimpin di Indonesia meneladani sikap Nabi Muhammad SAW tersebut.

"Berantaslah korupsi dan penyelewengan, rakyat Insya Allah akan mendukungmu, mulailah dari pekarangan dan halamanmu," kata Qadir Gassing.

Pada khotbahnya, Qadir Gassing juga menjelaskan mengenai keperluan untuk menjaga ukhuwah yang tidak hanya berlaku di kalangan sesama muslim. Namun, persatuan bagi seluruh manusia di dunia. Ia menyoroti keperluan agar umat Islam memuliakan tamu dan menghormati umat agama lain.

Di akhir pidatonya, Qadir juga berharap umat muslim saling menjaga satu sama lain dan menghormati asas kebersamaan, kepedulian dan kesetiawanan sosial. Salah satunya dengan cara tidak membiarkan tetangganya yang kelaparan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement