REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ranjau paku kerap membuat repot pengendara. Tiba-tiba, ban mobil atau motor menjadi kempes setelah melewatinya, dan pengendara dibuat repot mencari tukang tambal ban. Tak hanya itu, ranjau paku juga kerap dilakukan sebagai 'pembuka' tindak kejahatan lebih lanjut.
Saat ini di Jakarta Barat sudah terbentuk komunitas, 'Saber' (Sapu Bersih) ranjau paku. "Komunitas ini bahkan sudah mendapat penghargaan dari Pemda DKI atas kepeduliannya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Baharudin Djafar, Kamis (3/11).
Belajar dari komunitas ini, Polda Metro Jaya akan menggalang masyarakat untuk membentuk komunitas pembersih ranjau paku di wilayah lain di Jakarta. Polda Metro Jaya akan mengagendakan itu, agar bisa mengumpulkan masyarakat, guna membentuk komunitas sejenis.
Pemda DKI, lanjut Baharudin, memberikan apresiasi dengan memberikan penghargaan terhadap pengamanan swakarsa yang dijalankan Saber ini. Upaya ini perlu dikembangkan di wilayah lain di Jakarta.
Apalagi kawasan rawan ranjau paku di wilayah Jakarta dan sekitarnya kian bertambah. Dengan adanya gebrakan dari komunitas tersebut diharapkan akan mampu menstimulasi masyarakat lainnya untuk melakukan kepedulian serupa.
Polda melihat kiat ini merupakan cara efektif untuk menangkal kejahatan dengan modus menebar ranjau paku ini. Hal ini diamini oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Dwi Sigit Nurmantyas.
Menurutnya, hal ini sangat positif mengingat polisi tidak bisa melakukan pengawasan terhadap setiap jengkal jalan yang ada di Jakarta. Karena keterbatasan tenaga dan personel polisi di lapangan.
Terkait rencana pembentukan komunitas ini, pihaknya akan lebih aktif memberikan penyuluhan terhadap masyarakat melalui program dari Subdit Pendidikan dan Rekayasa (Subdit Dikyasa). "Ditlantas sangat mendukung langkah- langkah ini," imbuhnya.
Sigit juga menyampaikan, Polda Metro Jaya juga tetap rutin membersihkan ranjau paku di titik-titik rawan. Operasi ranjau paku itu dilakukan dengan menurunkan mobil golf yang didesain untuk membersihkan paku dari jalanan. Sampai saat ini, Polda masih mengandalkan dua kendaraan penyapu ranjau paku ini," tegasnya.