Rabu 02 Nov 2011 18:09 WIB

Banjir 4 Meter, Umar Patek Terpaksa Ngungsi dari Kontrakannya

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Didi Purwadi
Umar Patek
Umar Patek

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Tersangka teroris yang diduga menjadi otak intelektual aksi Bom Bali I, Umar Patek, pernah mengontrak di Jalan Setia Nomor 23D RT 008/02, Bidaracina, Jakarta Timur, yang menjadi salah satu lokasi rekonstruksi. Umar Patek mengkontrak di salah satu kamar di rumah itu pada akhir 2008 selama dua bulan.

Menurut Ketua RT 008, Widi Astuti, Umar Patek memberikan identitas kepada pemilik kontrakan dan dirinya selaku Ketua RT atas nama Joko Pitoyo. Dalam berpindah-pindah tempat tinggal, Umar Patek memang kerap menggunakan kartu identitas milik Dulmatin dengan nama Joko Pitoyo.

"Dia tidak menggunakan nama Umar Patek, tapi Joko Pitoyo saat tinggal di sini," kata Ketua RT 008, Widi Astuti, yang ditemui Republika, usai rekonstruksi di depan bekas kontrakan Umar Patek, Jalan Setia Nomor 23D RT 008/02, Bidaracina, Jakarta Timur, Rabu (2/11).

Widi menuturkan selama dua bulan mengontrak di kamar A5 di rumah itu, Umar Patek sangat tertutup. Umar Patek tidak pernah berkomunikasi dengan para tetangganya. Dia juga kerap bepergian pada pagi hari dan pulang larut malam.

Warga lainnya, Candi, menceritakan sebuah kisah lain tentang Umar Patek. Daerah Bidaracina sekali waktu pernah dilanda banjir cukup besar karena tingginya curah hujan dan meluapnya Kali Ciliwung. Daerah tempat Umar Patek mengontrak itu dilanda banjirhingga mencapai empat meter.

Umar Patek dan isterinya pun ikut mengungsi di sekolah yang lokasinya lebih tinggi. Dia mengungsi bersama warga lainnya. "Nah di situ akhirnya dia (Umar Patek) mau berbaur dengan warga lainnya. Kontrakannya juga ikut tenggelam. Saya saja di lantai dua, air setinggi paha," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement