REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Menurut catatan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim), korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas pada masa waktu sembilan bulan—Januari hingga September 2011—mencapai lebih dari 3.800 orang. Dari jumlah tersebut, 70 persen di antaranya didominasi oleh pengendara sepeda motor.
Sementara sisanya, kata Dirlantas Polda Jatim, Kombespol Sam Budigsudian, yakni para pengendara yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). “Karena itu, harusnya Jatim berstatus tanggap darurat,” ujarnya.
Menurut dia, bagi pemangku kepentingan pada bidang lalu lintas dan angkutan jalan, agar lebih peduli akan permasalahan tersebut. Pasalnya, sudah ribuan jiwa melayang ketika tengah mengendarai kendaraan.
Ia juga membandingkan dengan korban yang tewas akibat wabah penyakit, seperti disentri, yang selama ini mendapat perhatian lebih dari Pemerintah Daerah (Pemda). Ia mempertanyakan kenapa korban tewas karena penyakit itu, pemerintah langsung menanggapinya dengan membuat status siaga. “Selain itu pemerintah juga lantas menggelontorkan dana miliaran rupiah,” ujarnya.
Sam mengatakan, munculnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisa Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas dan juga PP Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, membawa harapan bahwa permasalahan seputar lalu lintas dapat terkurangi jumlahnya.
Hal itu, ungkapnya, karena Forum Lalu Lintas, beranggotakan berbagai intansi yang fokus dalam menangani permasalahan lalu lintas, seperti kepolisian, dinas perhubungan, dinas pekerjaan umum (PU) dan bina marga, dan instansi terkait lainnya.
Dengan ada forum tersebut, kata Sam, dapat menepis anggapan bahwa permasalahan lalu lintas hanya menjadi tanggungjawab kepolisian. Padahal, beberapa instansi lain juga mempunyai andil dalam masalah transportasi, seperti Dinas PU yang berkapasitas memperbaiki jalan serta dinas Perhubungan untuk sarana dan prasarana.
Karena itu, ia berharap agar semua pihak dapat ikut serta dalam menciptakan keamanan dan ketertiban berlalu lintas. Tak hanya pihak yang tergabung dalam forum tersebut, Sam juga berharap keikutsertaan seluruh pejabat baik tingkat kota atau pun kabupaten, dalam menciptakan suasana berkendara yang aman dan nyaman.