REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penghapusan mekanisme konvensi untuk bakal calon presiden (capres) di internal Partai Golkar disayangkan sejumlah pihak. Direktur Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti beranggapan adanya mekanisme konvensi di Partai Golkar menunjukkan kualitas berpolitik dan demokrasi partai tersebut.
"Konvensi ini pencapaian mahal Partai Golkar bahkan telah memberikan bobot yang lebih bagi kualitas demokrasi kita dibandingkan partai lain," katanya kepada Republika, Jumat (28/10).
Menurutnya, dengan adanya mekanisme internal inilah yang menjadikan PG di 2004 dan 2009 sebagai partai yang menarik. Ray beranggapan kalau pencapaian ini dibatalkan dan kembali ke mekanisme lama, maka akan sangat disayangkan.
"Padahal, kualitas demokrasi kita semakin bertambah karena adanya mekanisme konvensi itu di salah satu partai, sehingga mampu menciptakan persaingan yang lebih jujur dan sehat," katanya menegaskan.
Tak hanya itu, hasil dari konvensi internal PG nyatanya memberikan kontribusi positif bagi pemilih. Yakni mereka telah bergaul akrab dengan calon presiden jauh sebelum pemilu dilaksanakan.
Dengan begitu, seleksi alami akan terjadi, penggunaan uang ilegal lebih dapat ditekan, dan mekanisme konvensi ini memang cocok dengan sistem pemilihan langsung yang dianut Indonesia.