Rabu 26 Oct 2011 10:59 WIB

Mubalig Diminta Peranannya Redakan Gejolak di Papua

Rep: Agung Sasongko/ Red: Didi Purwadi
Aparat Gabungan TNI/Polri di Mulia, Ibukota Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Senin (24/10), melakukan pengejaran terhadap kelompok pengacau keamanan, usai melakukan penyerangan yang menewaskan Kepala Kepolisian Sektor Kota (Kapolsek) Mulia, AKP Dominggus Awes
Foto: Antara/Marcelinus Kelen
Aparat Gabungan TNI/Polri di Mulia, Ibukota Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Senin (24/10), melakukan pengejaran terhadap kelompok pengacau keamanan, usai melakukan penyerangan yang menewaskan Kepala Kepolisian Sektor Kota (Kapolsek) Mulia, AKP Dominggus Awes

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Para mubalig yang berada di Papua diharapkan turut membantu aparat kepolisian dalam meredam gejolak di bumi Cendrawasih.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin menilai, peranan para mubaligh sangat penting untuk meredakan amarah masyarakat. Sebab, dalam kondisi sarat emosi, masyarakat mudah terprovokasi.

"Para mubalig tentu dapat membantu untuk menentramkan dan memberikan solusi. Mereka tahu situasi di sana," kata dia di Jakarta, Selasa (25/10).

Karena itu, MUI akan berkordinasi dengan MUI daerah untuk berkomunikasi dengan para mubalig. Dengan demikian, diharapkan mereka tahu perannya sangat dibutuhkan untuk memperbaiki situasi di Papua.

Situasi politik dan keamanan di Papua memanas. Diawali dengan aksi penembakan dan unjuk rasa di PT Freeport Indonesia.Terakhir adalah aksi penembakan yang menimpa Kapolsek Kota Mulia, Ajun Komisaris Dominggus Otto Awes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement