REPUBLIKA.CO.ID,LOMBOK -- Seolah lupa bahwa mereka pernah bersaing dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla , Kamis (20/10), berjabat tangan untuk bersatu. Mereka bersatu untuk memperjuangkan Pulau Komodo untuk menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang baru.
Peristiwa itu terjadi di sela acara peresmian Bandara Internasional Lombok yang dilakukan oleh SBY. Pada acara itu, JK hadir dan duduk di barisan depan sebagai tamu kehormatan. Di tengah pidatonya, SBY meminta JK untuk naik ke podium.
"Silahkan Pak JK naik ke atas podium," ujar SBY. Selain JK, SBY juga meminta sejumlah menteri kabinet yang hadir dalam acara itu untuk naik ke podim. Setelah mereka naik ke podium, SBY dan JK meminta seluruh tamu yang hadir untuk mengirim SMS (layanan pesan singkat) melalui telepon genggam mereka masing-masing.
Dipimpin kedua tokoh itu, sejumlah menteri dan tamu undangan dipimpin untuk mengirim SMS dukungan untuk Pulau Komodo itu. "Ketik KOMODO kirim ke 9818," kata SBY dan JK secara bersama. Arahan itu kemudian diikuti oleh sejumlah menteri dan tamu undangan. Para pewarta pun mengabadikan peristiwa itu.
SBY dan JK sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2004-2009. Pada Pilpres 2009, mereka berdua bersaing untuk menjadi presiden periode 2009-2014. Namun, SBY memenangkan persaingan itu dan melanjutkan kepemimpinannya sedangka Jusuf Kalla lebih memilih untuk aktif di sejumlah kegiatan sosial.
Saat ini, ia dipilih untuk menjadi duta Pulau Komodo yang mempromosikan kepada masyarakat untuk mendukung Pulau Komodo menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang baru.