REPUBLIKA.CO.ID, Bagi Wanda Hamidah, Kota Jakarta masih kurang menyediakan fasilitas olahraga. Wanda yang juga anggota komisi E DPRD DKI yang membidangi masalah kesehatan, pendidikan dan olah raga ini menilai minimnya sarana publik untuk olahraga telah menyurutkan minat masyarakat Jakarta dan sekitarnya untuk mencintai olah raga.
''Kalau banyak, bukan tidak mungkin masyarakat akan lebih banyak menggunakan fasilitas ini untuk berolahraga,'' ujarnya usai menghadiri pencanangan gerakan 'Ayo Indonesia' sebagai bentuk dukungan terhadap keberhasilan Sea Games ke-26 di Jakarta dan Palembang, Ahad (16/10)
Wanda menilai keberhasilan prestasi olah raga tidak terlepas dari sikap optimistis, dukungan finansial, strategi yang tepat dan fasilitas olah raga yang memadai. Diakui Wanda, anggaran yang dimiliki Pemda DKI untuk kebutuhan ini hanya berkisar 30 persen. Persoalan utama minimnya fasilitas olagraga di Jakarta, menurut Wanda, karena banyak lahan terbuka yang diubah menjadi gedung dan belum dikembalikan ke pemerintah daerah. Nilainya, menurut Wanda, cukup fantastis, 80 triliun rupiah.
Sarana dan fasilitas olahraga di Jakarta lebih banyak dilakukan swasta. Seperti lapangan futsal atau badminton. Itupun jumlahnya sangat terbatas dan tidak cuma-cuma.
''Padahal ini tugas pemerintah, untuk melayani kepentingan masyarakat,'' kritiknya, cukup pedas.