REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI—Polda Jabar serius menangani kasus perdagangan mnusia (trafficking) dan penyelundupan manusia (people smuggling). Salah satunya mengawasi sejumlah daerah rawan seperti Kabupaten/Kota Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.
Pernyataan tersebut disampaikan Kapolda Jabar, Irjen Putut Eko Bayuseno kepada wartawan di sela-sela kunjungannya ke Makopolresta Sukabumi, Selasa (18/10). ‘’Daerah perbatasan dengan laut memang rawan trafficking dan people smuggling.
Menurut Putut, untuk mencegahnya polisi telah melakukan patroli rutin di kawasan tersebut. Jika ada kejahatan itu, polisi di lapangan diperintahkan untuk bertindak tegas.
Dari data Polda Jabar, sepanjang 2011 Polda Jabar menangani 19 kasus penyelundupan manusia di berbagai wilayah Jawa Barat termasuk Kabupaten Sukabumi. Status kasus tersebut ada yang sudah masuk tahap penyidikan (12 kasus), enam kasus P21, dan satu kasus SP3.
Terakhir, kasus people smuggling terjadi pada 4 Oktober lalu, Di mana Polda Jabar berhasil mengamankan sebanyak 44 imigran gelap warga negara Iran dan Irak yang tertangkap di Kecamatan Cikidang, ketika akan ke Palabuhanratu
Sementara untuk kasus trafficking terakhir menimpa Tini bin Hari (28), warga Kampung Genteng, RT 04 RW 06, Desa Lembursawah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. Tini tewas karena sakit 11 Oktober lalu di Johar Baru, Malaysia.
‘’Penanganan kasus berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya,’’ ujr Putut. Langkah koordinasi misalnya dijalin dengan Kantor Imigrasi dan Pemkab/Pemkot