Jumat 14 Oct 2011 20:31 WIB

PBNU:Menteri Agama Sebaiknya Profesional, Bukan Kader Partai Politik

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj berharap, jabatan Menteri Agama berasal dari kalangan profesional, jangan dari partai politik.

"Menteri Agama idealnya adalah sosok profesional dan bukan ketua partai," kata Said Aqil usai menghadiri acara Pelantikan Pengurus Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, Departemen Keuangan dan Perbankan serta PP Baitul Muslimin Indonesia di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat.

Menteri Agama yang saat ini dijabat oleh Suryadharma Ali yang juga merupakan Ketua Umum PPP itu dikabarkan akan digeser. Menurut Said, pemilihan menteri dari kalangan profesional dimaksudkan agar kinerja menteri lebih objektif dan bebas kepentingan politik. "Supaya objektif sehingga tidak ada kepentingan politik, dari awal kan sudah saya bilang," ujarnya.

Ketika ditanya soal penambahan pos wakil menteri yang direncanakan dalam perombakan kabinet pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kata Aqil, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden. "Kalau pertimbangan Presiden barangkali malah memperkuat kerjanya, ya bagaimana lagi," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, menilai penambahan pos wakil menteri pada kabinet pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

"Penambahan wakil menteri jelas menambah beban bagi APBN," kata Megawati, Jumat petang.

Menurut dia, penambahan pos wakil menteri tak perlu dipersoalkan lebih jauh karena itu merupakan hak prerogatif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Yang jadi pernyataan bagi saya, apakah semua kementerian harus diisi dengan wakil menteri. Gaya saya dulu berbeda dengan gaya pemerintahan sekarang," kata mantan Presiden kelima RI itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement