Selasa 11 Oct 2011 20:54 WIB

Menkes Tolak Kecolongan Flu Burung di Bali

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan, virus flu burung memang masih ada pada unggas dan dapat berpindah ke manusia sehingga masyarakat diharapkan dapat mengambil langkah pencegahan penularan.

"Virus flu burung kan memang masih endemik di unggas. Sekali-kali meloncat ke manusia, kita tidak tahu kapan," kata Menkes ketika ditemui usai Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2011 di Jakarta, Selasa.

Untuk menghindari penularan, beberapa langkah sederhana dihimbau oleh Menkes antara lain agar masyarakat menjauhi unggas jika tidak penting, selalu mencuci tangan dengan sabun dan bagi anak-anak terutama agar tidak bermain dengan bangkai ayam.

Beberapa waktu lalu, dua orang kakak beradik WA (10) dan NRA (5) dari Kabupaten Bangli, Bali, meninggal dunia di Rumah Sakit Sanglah, Denpasar dan dipastikan kedua korban positif terjangkit flu burung (H5N1).

"Setelah diperiksa di laboratorium, kedua anak itu memang positif flu burung. Tapi hanya dua orang itu saja, di tempat lain (di Bali) belum ditemukan," ujar Menkes.

Sementara itu, untuk menghindari terjadinya wabah flu burung, Menkes mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan setempat untuk mensosialisasikan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) bagi para peternak unggas serta cara penanganan kandang yang baik.

"Kami mensosialisasikan, jika habis panen, diberi jeda dulu jangan langsung memelihara unggas lagi dan jangan memelihara unggas di dalam rumah," kata Menkes mencontohkan.

Menkes juga menolak disebut "kecolongan" kasus flu burung karena pihaknya selalu memeriksa setiap pasien yang suspek flu burung dan melakukan koordinasi dengan Dinas Peternakan setiap ada suspek kasus.

"Tiap suspek kami periksakan ke laboratorium. Sejauh ini tidak ada, tapi dua orang korban ini memang ditemukan positif," ujarnya.

Jumlah korban flu burung di Indonesia seperti diungkap Menkes, selalu mengalami penurunan, dari belasan orang pada tahun 2010 menjadi "hanya" sembilan orang tahun 2011 ini.

"Dibandingkan dengan malaria atau penyakit menular lainnya, jumlah korban flu burung memang sedikit. Yang jadi masalah di kita adalah tingkat kematiannya yang tinggi, sekitar 70-80 persen," kata Menkes.

Selain itu, pengawasan ketat juga dilakukan bagi flu burung untuk memastikan belum terjadi mutasi penularan virus dari manusia ke manusia. "Sekarang masih dari hewan ke manusia, belum ditemukan penularan dari manusia ke manusia," kata Menkes.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement