REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK--Puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa, Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Tanjungpura dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pontianak mengecam Pemerintah Malaysia yang telah mencaplok kawasan Camar Bulan di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
"Kami menyatakan sikap dan menilai bahwa pemerintah telah gagal dalam menjaga wilayah perbatasan RI. Dan kami juga mengecam keras Malaysia yang selalu mencaplok wilayah RI," kata Ketua BEM Untan, Wahyudi, saat demonstrasi mengecam Malaysia di Bundaran tugu Diegulis Untan, Selasa sore.
Wahyudi menyatakan, aksi tersebut juga mengharapkan agar Pemerintah Kalbar dan Indonesia untuk segera mengambil tindakan tegas atas pencaplokan wilayah RI tersebut.
1440 hektare
Dusun Camar Bulan, Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat memiliki luas sekitar 1.499 hektare dan Tanjung Datu memiliki luas 80.000 meter persegi. Wilayah Camar Bulan dihuni sekitar 170 keluarga atau 700 jiwa penduduk yang semuanya berwarga negara Indonesia.
Gubernur Kalbar Cornelis mengatakan, ada 1.440 hektare wilayah Indonesia masuk ke Malaysia karena patok yang bergeser di titik tapal batas A88 - A156 Camar Bulan di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, ke dalam wilayah Sarawak, Malaysia.
Menurut dia, lokasi patok tersebut sebenarnya sebelumnya sudah disepakati antara Inggris dengan Belanda.
Cornelis mengacu kepada Traktat London, yakni kesepakatan bersama antara Kerajaan Inggris dan Belanda terkait pembagian wilayah administrasi tanah jajahan kedua negara.
Traktat London ditandatangani 17 Maret 1824 dengan tujuan utama mengatasi konflik yang bermunculan seiring perjanjian sebelumnya, Perjanjian Britania - Belanda pada tahun 1814. Salah satu isi perjanjian itu adalah batas negara antara Indonesia dan Malaysia di Kalimantan didasarkan pada "watershed" (batas aliran air), artinya pemisahan aliran sungai atau gunung, deretan gunung, batas alam dalam bentuk punggung pegunungan sebagai tanda pemisah.
Sementara kondisi geografis Dusun Camar Bulan itu datar, tanpa pegunungan dan sungai sehingga tidak memenuhi syarat sebagai "watershed". "Jadi, kenapa wilayah itu harus masuk ke peta Malaysia," kata Cornelis setengah bertanya.