Senin 10 Oct 2011 20:29 WIB

Pertamina: Sekarang pun Kami Siap Larang Mobil Pribadi yang Mau Beli Premium

Pengendara mengisi bahan bakar minyak di salah satu SPBU, Jakarta.
Foto: Republika//Wihdan Hidayat
Pengendara mengisi bahan bakar minyak di salah satu SPBU, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri ESDM Darwin Saleh mengatakan pemerintah akan melarang mobil pribadi membeli premium terhitung April 2012. Bagaimana kesiapan Pertamina selaku agen penjual?

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Djaelani Sutomo mengatakan, SPBU di wilayah Jawa dan Bali sudah siap menjalankan program pengaturan bahan bakar minyak bersubsidi mulai April 2012.

"Sekarang pun kami sudah siap," kata dia, yakin. Ia paparkan, dari 3.059 SPBU yang berada di Jawa dan Bali, hanya 296 unit saja yang belum siap menjalankan program pengaturan BBM.

Artinya, lanjutnya, secara teknis, program pengaturan BBM bersubsidi di wilayah Jawa dan Bali sudah siap dijalankan.

Sementara Djaelani mengakui, program pengaturan BBM bersubsidi di luar Jawa dan Bali masih perlu waktu untuk memulainya.

"Di luar Jawa, dari 1.609 SPBU, 370 di antaranya memerlukan penyelesaian seperti tambahan tangki," ujarnya.

Pertamina menghitung, total kebutuhan investasi SPBU untuk program pengaturan BBM bersubsidi mencapai Rp524 miliar untuk 666 SPBU yang belum siap.

Perinciannya, di Jawa-Bali senilai Rp232 miliar untuk 296 SPBU dan luar Jawa Bali Rp291 miliar untuk 370 SPBU. Belum diketahui seperti apa mekanisme pembatasan pembelian premium ini. Apakah secara manual atau menggunakan kartu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement