Sabtu 08 Oct 2011 19:25 WIB

Dilecehkan Ketua Komisi C, Ratusan Perawat RS Banggai Mogok Kerja

REPUBLIKA.CO.ID,BANGGAI--Aksi mogok kerja sekitar 200 perawat di Rumah Sakut Umum Daerah (RSUD) Luwuk di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, terus berlanjut setelah mediasi dengan anggota DPRD asal partai Golkar Sukri Djalumang, gagal menghasilkan kesepakatan.

"Pak Sukri Djalumang menolak dituduh melecehkan profesi perawat saat kejadian Jumat (7/10). Ia mengaku hanya mengeluhkan sikap perawat yang lambat menangani pasien dan ruangan yang kotor dan tidak terawat," kata Andi Nasar yang menjadi kordinator aksi mogok perawat di Luwuk, Sabtu.

Aksi para perawat disebabkan kekecewaan terhadap sikap Sukri Djalumang yang memperlakukan perawat di RSU Luwuk secara kasar saat mendampingi anaknya berobat. Para perawat juga tetap menolak menjalankan tugas-tugas di ruangan jaga setelah Direktur RSUD Luwuk Yusran Kasim gagal melakukan mediasi.

Politisi Golkar yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi C DPRD Banggai itu malah meminta para perawat untuk kembali bertugas agar tidak merugikan pasien. Sebelumnya Sukri Djalumang meminta seluruh perawat di RSU Luwuk untuk dimutasi ke Puskesmas di kecamatan-kecamatan kerana lambat menangani pasien.

"Malah teman-teman yang lulusan SPK dan Akper dinilai tidak layak menjadi perawat. Ia mengatakan kata-kata kasar dan menyinggung perasaan perawat," kata Andi.

Sukri seperti kesaksian kepala ruangan dan dua perawat di RSU Luwuk sempat mempertanyakan apakah perawat tidak mengetahui siapa dirinya.

Para perawat menuntut politisi partai Golkar itu minta maaf dan memperbaiki sikapnya terhadap profesi perawat. Para perawat juga meminta agar manajemen RSU Luwuk memperbaiki kesejahteraan perawat seperti honor perawatan pasien dan lembur jaga.

Direktur RSU Luwuk Yusran Kasim tidak bersedia menemui wartawan terkait aksi mogok ratusan perawat pada Sabtu. Aktifitas di RSUD Luwuk hampir lumpuh secara total, hanya ada sejumlah perawat yang tetap bertugas di ruangan pelayanan intensif (ICU), operasi, persalinan dan instalasi gawat darurat (IGD).

Hampir seluruh ruang perawatan ditinggalkan oleh perawat untuk ambil bagian dalam aksi mogok yang berlangsung sejak pagi

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement