REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Masalah ekonomi dan sosial yang timbul akibat pembangunan yang pesat dikhawatirkan dapat memicu gangguan jiwa pada masyarakat di daerah yang mengalami pembangunan tersebut.
"Di daerah yang mengalami pembangunan pesat, selain penyakit menular seksual, saya perkirakan yang juga naik adalah masalah kesehatan jiwa. Ini terjadi di daerah-daerah yang 'dikarbit' untuk maju," kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih ketika membuka Konferensi Nasional Kebijakan Kesehatan Jiwa I dan Konferensi Nasional Psikiatri Komunitas II di Hotel Santika, Jakarta, Jumat.
Masalahnya, saat ini masalah kesehatan jiwa belum menjadi prioritas, sehingga dikhawatirkan peningkatan permasalahan gangguan jiwa tidak akan dapat ditangani secara memadai.
"Ini kita harus punya petanya, kita harus siap dengan data ada apa di kota itu, ada rumah sakit jiwanya atau tidak, ada dokternya apa tidak. Ini harus masuk dalam perencanaan," ujar Menkes.
Perencanaan yang dilakukan itu diminta Menkes untuk tidak hanya terpaku kepada pengobatan masalah gangguan jiwa saja, tapi juga menekankan upaya promotif dan preventif.
Untuk tahun 2012, Menkes menyebut Kementerian Kesehatan akan memprioritaskan penanganan penyakit tidak menular (PTM) yang termasuk kesehatan jiwa. "Tapi memang perjuangan masih panjang karena kesehatan jiwa di PTM juga tidak masuk prioritas, tidak masuk dalam empat besar penyakit tidak menular saat ini yaitu kardiovaskular, diabetes, paru-paru dan kanker," papar Menkes.