REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO - Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo (UNG), tidak tahu menahu asal mula bom molotov, yang dilemparkan saat tawuran, Senin (3/10), menyebabkan gedung laboratorium fakultas pertanian terbakar. "Pada peristiwa tawuran antar mahasiswa fakultas teknik dan fakultas pertanian, tidak ada itikad atau perintah menggunakan bom molotov," kata Ketua senat Fakultas Teknik UNG, Abdul Razak Karinda, Kamis.

Bahkan para mahasiswa fakultas teknik mengaku tidak tahu siapa pelaku yang melemparkan bom molotov itu, karena situasi waktu itu menjadi semakin kacau. "Tidak ada perintah khusus untuk melakukan pembakaran atau tindakan anarkis pada tawuran itu," katanya.

Menurutnya, sejak kejadian awal, mahasiswa fakultas teknik sudah beritikad baik, mau berdamai dan bahkan ingin menjenguk rekannya, Hendris Habu, yang di rawat di rumah sakit, namun situasi malah kian kacau, dan menduga ada yang menunggangi kejadian ini.

Akibat tawuran antar fakultas yang bersebelahaan itu, belasan mahasiswa serta sejumlah staf rektorat UNG, mengalami luka-luka.

Pihak perguruan tinggi terpaksa meliburkan perkuliahan selama sepekan dan membentuk Tim Pencari Fakta untuk mengusut tuntas masalah itu. Pihak kepolisian juga masih berjaga-jaga di lokasi kampus, sejak aksi tawuran yang terjadi pada Senin lalu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika