Ahad 02 Oct 2011 08:15 WIB

Ingin Capai Kedaulatan Pangan, Indonesia Butuh Rp 55 Triliun

Petani garam
Foto: ANTARA
Petani garam

REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Oesman Sapta, menyatakan Indonesia bisa mencapai kedaulatan pangan. Itu jika sekitar 50 persen dari nilai impor setara Rp 110 triliun digunakan untuk mendorong investasi pertanian.

"Jika diturunkan 50 persen (Rp 55 triliun) dari nilai impor dan devisanya digunakan untuk mendorong investasi guna mempercepat pertumbuhan pertanian, minimal lima tahun ke depan Indonesia dipastikan akan mencapai kedaulatan pangan," katanya.

Upaya mendorong investasi guna mempercepat pertumbuhan pertanian, menurut Oesman Sapta, bisa dilakukan dengan cara mencetak sawah baru, optimasi lahan, rehabilitasi sarana, pembangunan infrastruktur pengairan termasuk sumber-sumber air dan pembangunan pabrik pupuk baru. Selanjutnya pengendalian input pertanian seperti pupuk, bibit, pestisida, dan makanan ternak bagi petani, serta penyediaan modal kerja pertanian.

Data menunjukkan setiap tahunnya Indonesia masih mengimpor beras 1,8 juta ton, jagung 1,5 juta ton, kedelai 1,2 juta ton, gandum 5,85 juta ton, sapi berkisar 500-700 ribu ekor dan daging sapi 50-70 ribu ton, serta gula pasir 1,5 juta ton.

''Ironisnya Indonesia juga mengimpor tiga juta ton garam per tahun,'' katanya. ''Oleh karena itu, HKTI bersama dengan komponen lainnya termasuk pemerintah memiliki program ke depan untuk mewujudkan peningkatan hasil produksi pertanian dalam upaya menyejahterakan petani.''

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement